Pereli Indonesia, Rifat Sungkar memperlihatkan mobil barunya, Mitsubhisi Lancer Evo X dalam konferensi Pers di Jakarta, (18/4). Dengan mobil ini, Rifat akan turun di 5 dari 7 seri Rally AmericaRally America di Oregon, Amerika Serikat. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap rally Indonesia, Rifat Sungkar, mengharapkan agar pebalap Formula 1 Rio Haryanto dapat konsisten selalu meraih garis finish.
"Yang terpenting adalah konsisten selalu mencapai finish terlebih dulu, karena untuk langsung berharap prestasi posisi depan saya tahu itu tidak mudah," kata Rifat Sungkar usai menggelar jumpa pers di Epicentrum, Jakarta, Kamis, 14 April 2016.
Rifat juga mengatakan setiap pebalap ada masanya, untuk itu prestasi juga harus ditempuh secara bertahap.
"Secara teknis, Rio masih kurang, apalagi dari dukungan mesin serta kebutuhan non-teknis dengan pebalap kelas dunia, namun jika konsisten, saya yakin masuk 10 besar bukan hal yang mustahil," tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dampak lain dari masuknya Rio Haryanto ke ajang F1 membawa pengaruh baik bagi Indonesia, baik dari segi pencitraan serta pengembangan pariwisatanya.
Pada seri Formula 1 di Bahrain, Rio berhasil menyelesaikan balapan dengan melewati garis finish pada posisi ke-17. Start awal Rio menempati urutan ke-20.
Sementara itu, dalam menghadapi seri F1 di Shanghai, Cina, Pebalap Formula Satu asal Indonesia Rio Haryanto mengatakan ingin menjadi pebalap F1 asal Asia yang terbaik, hingga mampu membawa nama Indonesia dan Asia di laga balapan tersebut.
"Belum banyak pebalap F1 dari Asia, dan memang tidak mudah untuk masuk dalam jajaran F1," kata Rio.
Rio Haryanto akhirnya melengkapi susunan pembalap F1 untuk musim 2016. Rio resmi bergabung dengan tim Manor Racing Mercedes bersama pembalap asal Jerman, Pascal Wehrlein.
Sebelum Rio ada lima pebalap F1 asal Asia dengan capaian prestasi beragam sebutlah antara lain Satoru Nakajima (53) yang langsung mengawali debutnya pada 1987, langsung satu tim dengan pembalap legendaris Aryton Senna di Lotus.
Meski dia tak pernah merebut podium selama 74 kali start di F1. Prestasi terbaiknya yaitu finis posisi keempat di Silverstone (1987) dan Adelaide Street Circuit (1989).
ANTARA