Presiden PT SGMW Motor Indonesia, perusahaan pembuat Wuling, Xu Feiyun (tengah) memperlihatkan maket pabrik Wuling yang berlokasi di Cikarang dalam GIIAS 2016 di Indonesia Convention Exhibition, Banten. TEMPO/Bagus Prasetiyo
TEMPO.CO, Jakarta - PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia tengah membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Bila pembangunannya rampung, Wuling menjamin akan memakai 95 persen tenaga kerja lokal.
Presiden PT SGMW Motor Indonesia Xu Feiyun berharap pabrik Wuling di Indonesia ini bisa menyerap 3.000 tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, ia berani menjamin akan mengedepankan tenaga kerja lokal ketimbang luar negeri, seperti Cina.
“Lebih dari 95 persen pekerjanya berasal dari Indonesia. Itu komitmen dan janji kami,” ujar Feiyun saat ditemui pada GIIAS 2016 di Indonesia Convention Exhibition, Banten, Kamis, 11 Agustus 2016.
Selain berjanji memakai tenaga kerja lokal, Feiyun berjanji memakai kandungan produk dari Indonesia. Dalam tahap pertama produksinya, Wuling memakai serapan kandungan lokal sebesar 65 persen. Ia berjanji jumlah ini akan terus ditambah.
Baca Juga: Wapres JK: Industri Mobil Indikator Penting Ekonomi Negara
Sayangnya, untuk penyediaan komponen, Wuling masih mengandalkan supplier luar negeri. Feiyun mengatakan sebanyak 16 supplier Wuling saat ini berasal dari Cina, Amerika Serikat, dan Jerman.
Kini Wuling tengah mencari partner untuk dealership. Feiyun menuturkan, sebelum mulai memproduksi, pihaknya pun memastikan Wuling sudah membangun 50 dealer di seluruh Indonesia.
Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 60 hektare dengan luas pabrik 30 hektare. Nilai investasi pabrik itu sebesar US$ 700 juta. Hingga kini, pembangunan pabrik sudah 60 persen dan menyerap dana US$ 250 juta. Feiyun berharap produksinya sudah bisa dimulai pada triwulan III 2016.
Simak: GIIAS 2016, Enam Pabrikan Mobil Akan Rilis Model Terbaru
Wuling terbilang berani membangun pabrik di sini padahal produknya belum masuk ke pasar Indonesia sama sekali. Menurut Feiyun, Indonesia merupakan pasar yang potensial dengan jumlah populasi yang besar. “Makanya kami menjajaki Indonesia.”
BAGUS PRASETIYO