Aksi Maverick Vinales dari tim Suzuki Ecstar dalam pengujian terakhir MotoGP di sirkuit Losail, Qatar, 3 Maret 2016. suzuki-racing.com
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Suzuki Ecstar, Maverick Vinales, tak percaya bisa menjuarai seri MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Ahad, 4 September 2016. Dia senang bisa memberi Suzuki tempat di podium teratas setelah terakhir kali Kenny Robert Jr. melakukannya pada 2000.
"Ini momen terbaik saya dan saya tak berpikir bisa melakukannya tahun ini. Saya berpikir mencoba meraih kemenangan tahun depan. Jujur, saya sangat bahagia telah melakukan ini sebelum saya meninggalkan Suzuki. Ini hal terbaik yang bisa saya lakukan untuk mereka," ujarnya seusai balapan.
Vinales menjadi juara MotoGP Inggris setelah mempecundangi pembalap kawakan, seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Dia mendominasi lomba sejak start hingga finis. Pembalap tim LCR Honda, Cal Curthclow, dan Rossi melengkapi podium bersama Vinales.
Pembalap 21 tahun asal Spanyol itu mengatakan ia sangat berterima kasih kepada tim Suzuki yang telah bekerja keras menyetel sepeda motornya sehingga bisa dipacu dengan sempurna. Selain itu, menurut dia, kunci keberhasilannya dalam balapan adalah kualifikasi kemarin ketika dia bisa menempati posisi ketiga saat start.
"Bersama tim, kami bekerja mencoba banyak putaran dengan ban keras dan saya perlu berterima kasih kepada mereka karena motor saya bekerja dengan sempurna," ujarnya.
"Saya merasa luar biasa dan sejak pertama, setelah tikungan ketiga, saya mencoba memaksa motor saya dan saya melihat bahwa pembalap lain mulai tertinggal. Saya bisa merasakan bahwa saya hanya butuh hanya sedikit pengereman ketimbang pembalap di belakang."
"Bagi kami, balapan ini sangat sulit karena banyak pembalap yang menggunakan ban jenis baru, sedangkan kami menggunakan ban jenis sama seperti saat latihan. Hari ini sangat sempurna dan terima kasih kepada tim karena kemarin saat kualifikasi mereka melakukan segalanya untuk membuat motor saya bekerja sempurna dan saya bisa berada di baris terdepan. Itu kunci balapan hari ini sehingga saya bisa menjadi juara," tuturnya.
Meskipun mengakui sulit baginya menjadi juara dunia MotoGP tahun ini karena tersisa 7 balapan lagi, pembalap yang tahun depan bergabung dengan tim Movistar Yamaha itu mengatakan ia akan terus mencoba melakukan itu dalam balapan selanjutnya.
"Saya hanya bisa mengatakan saya menginginkan lebih banyak gelar juara dan saya ingin mencoba terus berada di puncak dan berjuang hingga akhir."
CRASH | FEBRIYAN