TEMPO.CO, Sepang - Rio Haryanto mendapat kehormatan dari Formula One Management (FOM) untuk memberikan piala-piala di podium balapan GP3 series di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu, 1 Oktober 2016.  

Sebagai catatan, pemberi piala umumnya adalah pejabat negara, penyelenggara, pemilik sirkuit, atau pihak sponsor.

“Suatu kehormatan untuk bisa memberikan piala-piala kepada tiga pembalap teratas GP3 Series di Race 1 Malaysia hari ini. Selamat kepada para pemenang,” kata Rio dalam rilisnya kepada media, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Rio hadir di Sepang sebagai pembalap cadangan tim Formula 1 Manor. Dia harus siap fisik dan mental karena ia bisa saja dipanggil setiap saat untuk menggantikan salah satu pembalap utama, seandainya salah satu dari mereka berhalangan. Selain itu, Rio memiliki agenda untuk menyapa para fan.

Sebagai salah satu sirkuit yang letaknya cukup dekat dengan Indonesia, masyarakat Tanah Air sudah sejak lama mengantisipasi balapan ini untuk menyaksikan langsung putra bangsa, Rio Haryanto, berlomba di kompetisi balap mobil paling bergengsi di dunia. Sayangnya, Rio kini sudah tidak berstatus sebagai pembalap utama tim Manor Racing.

“Seperti ronde terakhir di Singapura, sejumlah masyarakat Indonesia terbang ke Malaysia untuk menyaksikan jalannya balapan. Terima kasih saya sampaikan kepada mereka yang datang langsung ke sini untuk memberikan dukungan. Sayangnya, di dua grand prix paling dekat dengan Tanah Air justru saya belum berkesempatan berlomba. Meski demikian, saya berharap kabar baik akan datang secepatnya," kata Rio.

Menurut Rio, Sirkuit Sepang merupakan salah satu sirkuit modern yang memiliki keunikan tersendiri dari segi cuaca. “Suatu sesi dapat berlangsung di bawah panas terik menyengat sedangkan sesi lainnya diguyur hujan sangat lebat,” ujarnya.

Rio mengatakan tahun ini Sirkuit Sepang telah menjalani renovasi signifikan. Menurut dia, permukaan aspal yang kini berwarna lebih gelap memberikan tantangan-tantangan baru bagi seluruh tim dan pembalap di setiap tikungannya.

“Hal yang paling menarik adalah tikungan terakhir yang kini miring ke sisi luar (off camber). Cara mengemudi untuk melewatinya harus diubah karena pembalap tidak bisa menyerang sisi dalam tikungan seagresif sebelumnya. Racing line dan titik pengereman pun harus disesuaikan lagi mengikuti perubahan yang ada,” ujar Rio.

RIO HARYANTO MEDIA | GADI MAKITAN