REUTERS/Issei Kato
TEMPO.CO, London - Produsen mobil asal Jepang, Nissan mengumumkan akan memproduksi mobil terbaru di Inggris. Lokasi yang dipilih Nissan untuk memproduksi mobil terbarunya di Sunderland. "Ini akan menjadi hadiah politik yang besar dan Sunderland secara simbolik menjadi titik awal bagi Inggris setelah mengambil keputusan untuk keluar di Uni Eropa,"ujar Theresa May, Perdana Menteri Inggris seperti dilansir nytimes.com, 27 Oktober 2016.
Menjelang pemungutan suara rencana Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit), Nissan mengancam menghentikan investasinya di Inggris. Ancaman ini sempat memicu kekhawatiran banyak orang akan kehilangan pekerjaan. Ketidakpastian ekonomi tidak mengahalangi warga Sunderland memberikan suara untuk Inggris keluar dari Uni Eropa.
Baca: Toyota Ekspor Ratusan Ribu Unit Mobil ke Lebih dari 80 Negara
Nissan mendapatkan jaminan dari Perdana Menteri bahwa perusahaan akan dilindungi dari dampak ekonomi negatif Brexit. "Ini menjadi berita yang fantastis bagi Inggris. Keberadaan Nissan membuat industri otomotif di Inggris semakin kuat"," ucap May.
Kepala Eksekutif Nissan,Carlos Ghosn, pada bulan September lalu menyebutkan bahwa Inggris sangat membutuhkan investor baru di bidang otomotif yang bisa memproduksi 500 ribu mobil untuk pasar regional. Inggris keluar dari Uni Eropa, bukan berarti mengakhiri partisipasi di pasar tunggal Eropa.
Simak: Batmobile ala Honda Brio Dongkrak Harga Naik 7 Kali Lipat
May menjelaskan ekonomi Inggris tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan dalam tiga bulan setelah referendum keluar dari Uni Eropa pada 23 Juni lalu. Meski pada awalnya sempat khawatir adanya resesi, Juli sampai September perekonomian tumbuh 0,5 persen, turun 0,2 persen dari kuartal sebelumnya. Angka-angka tersebut dibantu dari sektor jasa, yang mewakili 80 persen perekonomian nasional.
GRANDY AJI | SETIAWAN ADIWIJAYA | NYTIMES.COM