Harley Davidson Sportster 1200 Nightster. silodrome.com
TEMPO.CO, Jakarta – Tren konsumen Harley-Davidson diklaim telah berubah. Jika dulu konsumen menyukai model-model Harley-Davidson berukuran besar, seperti pada keluarga Touring, kini selera pasar bergeser ke segmen sepeda motor jenis Urban.
“Konsumen ingin sepeda motor yang lebih praktis,” ujar Vice President & Managing Director HD Asia-Pacific, Marc McAllister, kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 15 November 2016.
Menurut Marc, pergeseran tren itu tecermin pada penjualan Harley-Davidson di Amerika Serikat pada kuartal ketiga 2016. Penjualan model Touring merosot 11 persen. Padahal selama ini model tersebut berkontribusi 40 persen terhadap penjualan Harley-Davidson. Sementara model Urban mengalami kenaikan penjualan. Misalnya, Sportster naik 3 persen dan Street 500 naik 11 persen.
Baca: Harley-Davidson Bawa Mesin Baru ke Indonesia
Perubahan tren itu pula yang ingin dibawa Harley-Davidson ke Indonesia. “Kedua varian produk ini (Sportster dan Street 500) cocok untuk penggunaan di dalam kota karena ukurannya lebih kecil dan simpel,” ujar Marc. “Konsumen Indonesia mulai menyukai model urban semacam ini.”
Model Harley-Davidson Street 500 yang diproduksi di India adalah produk termurah Harley-Davidson di Indonesia. Saat diluncurkan dua tahun lalu, harga jual sepeda motor bermesin 500 cc ini sekitar Rp 220 juta (off the road). Adapun varian Sportser dibanderol seharga Rp 300–400 jutaan.
Meski konsumen harus membayar lebih mahal karena aturan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) hingga 125 persen ditambah pajak barang impor hingga 50 persen, Marc optimistis produk-produk Harley-Davidson untuk “pemula” ini akan disukai konsumen.
Untuk melayani konsumen di Indonesia, pada November ini Harley-Davidson telah memiliki dealer baru, yakni Nusantara Harley-Davidson, yang terletak di Radio Dalam, Jakarta Selatan. Hingga akhir tahun ini akan ada dua dealer baru yang berlokasi di Jakarta Utara dan Medan.
PRAGA UTAMA