MPV Wuling. swa.co.id
TEMPO.CO, Jakarta - SAIC General Motors Wuling Indonesia (SGMW) –perusahaan patungan antara General Motors (Amerika Serikat) dan Wuling Motors (hina)– semakin serius menggarap pasar otomotif di Indonesia. Setelah resmi membangun pabrik perakitan dan komponen senilai Rp 9,7 triliun di Grenland International Industry Cikarang, Jawa Barat, perusahaan otomotif ini akan meluncurkan dua produk Multi Purpose Vehicle (MPV) murahnya pada semester dua tahun ini, yakni Wuling Hongguang S1 dan Baojun 730.
MPV yang diklaim laris di China tersebut sudah dipamerkan ke publik lewat Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2016, Agustus lalu.
Baca Juga: Wuling Resmi Bergabung dengan Gaikindo
Menurut Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pihaknya menyambut positif keseriusan Wuling Motors di bisnis otomotif di Tanah Air. Potensi untuk meraih pasar masih ada. Apalagi dengan harga yang kompetitif, kehadiran produk ini bisa menjadi pilihan baru bagi masyarakat.
Pasar otomotif di Indonesia, khususnya di segmen low MPV, masih dikuasai oleh pabrikan-pabrikan asal Jepang seperti Toyota, Honda, Daihatsu dan Mitsubishi. Lalu bagaimana peluang Wuling di tengah kepungan pabrikan mobil asal Jepang. “Tetap ada peluang, hanya saja mungkin butuh waktu karena ada kasus motor Cina (mocin) waktu itu.Tapi kalau kualitasnya memang bagus tentu masyarakat juga akan pilih,” ucap Kukuh seperti dikutip dari swa.coid, Minggu 29 Januari 2017.
Tahun ini Gaikindo juga memprediksi pasar otomotif domestik akan naik sekitar 6 persen dari penjualan sekitar 1.060.000 unit di 2016 menjadi 1.100.000 unit pada 2017. Kenaikan signifikan pasar otomotif domestik diprediksi cukup banyak terjadi di luar pulau Jawa seperti Bali, Lombok, dan juga Sulawesi.
Simak: Mitsubishi Siap Luncurkan XM Concept, Ini Jadwalnya
Sebelum membangun pabrik, Wuling pernah mengundang rombongan Kementerian Perindustrian ke Cina untuk melihat langsung calon mobil yang akan dijual di Indonesia. Sekaligus melihat fasilitas produksi sebagai merek besar di negara tersebut. Ini menunjukkan keseriusan perusahaan patungan tersebut untuk berbisnis otomotif di Tanah Air.
Mereka bukan cuma numpang jualan dan lari bawa duit, tapi berniat membangun sebuah pabrik dengan berbagai kelengkapannya. Presiden SGMW Motor Indonesia, Xu Feiyun, di depan wartawan, menyatakan komitmen perusahaan untuk membangun paling tidak 50 diler resmi hingga 2017.
Dengan membangun pabrik, ucap Feiyun, pihaknya berkomitmen melayani purna jual dan konsumen tak perlu lagi meragukan keberadaannya. Bahkan mobil Cina produksi Cikarang itu juga akan menjadi barang ekspor ke kawasan ASEAN.