Fitur E-kiosk touchscreen yang diluncurkan Toyota Astra Finance, 16 Oktober 2015. Fitur ini akan membantu akses kredit bagi pelanggan Toyota. TEMPO/Yohanes Paskalis
TEMPO.CO, Jakarta - Mulai Februari ini, perusahaan pembiayaan Toyota Astra Financial Services (TAF) meluncurkan program uang muka (downpayment) rendah untuk kredit kepemilikan kendaraan roda empat. Penawaran DP hanya 5 persen ini untuk memberikan kemudahan masyarakat memiliki mobil dengan cara mencicil.
Wisnu Kusumawardhana, Deputy Marketing Director TAF, mengatakan TAF sudah siap mengimplementasikan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan kelonggaran kredit kepemilikan kendaraan.
Baca juga: Toyota Astra Financial Luncurkan Logo Baru, Ini Targetnya
"Kami mulai meluncurkan program kredit kepemilikan kendaraan roda empat dengan DP 5 persen karena bad debt kami di bawah satu persen," ucap Wisnu di media gathering peluncuran logo baru TAF di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
Seperti diketahui, OJK pernah mewacanakan program kepemilikan kendaraan roda empat dengan DP 0-5 persen. Ketentuan ini hanya berlaku untuk lembaga pembiayaan dengan catatan rasio kredit macet di bawah satu persen. Selama ini DP kendaraan bermotor berkisar 30 persen.
Wisnu menambahkan, untuk sementara, program DP 5 persen ini akan digelar sepanjang Februari 2017. Jika ada antusiasme dari masyarakat, perusahaan mempertimbangkan untuk memperpanjang jangka waktu program tersebut.
Simak: Penjualan Honda di Wahana Artha Group Melonjak
"Bisa diperpanjang. Kita lihat antusiasme pembeli. Kalau tidak naik, berarti promonya kurang menarik," ucapnya.
Wisnu mengatakan ada sejumlah persyaratan untuk bisa mendapatkan DP 5 persen. Salah satunya tidak pernah masuk daftar hitam (black list) di perusahaan pembiayaan lain. Selain itu, mempunyai rumah sendiri dan mempunyai pendapatan tetap (fix income) atau karyawan di sebuah perusahaan. "DP 5 persen ini bisa untuk semua kendaraan, kecuali kendaraan komersial."
Ihwal suku bunga, Wisnu belum bisa menyebutkan berapa yang ditawarkan untuk DP 5 persen. "Suku bunga itu disesuaikan dengan DP. Kalau DP-nya besar, tentu bunganya rendah dan sebaliknya," ucapnya.
SETIAWAN ADIWIJAYA