SUV listrik Jonway A380 yang akan diproduksi perusahaan otomotif Cina, Zhejiang Jonway Automobile Co. Ltd, dengan perusahaan Amerika ZAP. (bioage.typepad.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Satu dekade lalu, perusahaan asal Cina memulai debut sebagai penyokong terbesar dalam mensuplai kebutuhan onderdil sejumlah merek-merek mobil ternama Amerika Serikat.
Memasok onderdil dilakukan ketika Cina belum mampu melakukan invasi ke pasar AS dengan menghadirkan kendaraan murah.
Baca: Suzuki Ignis Masuk Indonesia, Ini Jadwalnya
Ningbo Joyson Electronic Corp., misalnya, memasok windshield-washer dan ventilation system untuk manufaktur raksasa dunia termasuk Ford Motor Co, General Motors Co dan Volkswagen AG. Kini Ningbo menghabiskan US$ 1 miliar untuk mengakuisisi produsen airbag asal Michigan dan produsen peralatan perakitan asal Indiana.
”Jika rencana aslinya adalah untuk ekspor dari Cina, sekarang jelas bahwa mereka (perusahaan-perusahaan asal Cina) akan berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja di AS,” kata Michael Dunne, President Dunne Automotive yang berbasis di Hong Kong.
Simak: Hino Dirikan KIR Swasta, Telan Investasi Rp 5 Miliar
Mobil Cina, GeelyBloomberg mencatat setidaknya ada tujuh penawaran di sektor otomotif yang melibatkan sejumlah perusahaan Cina pada tahun lalu dengan nilai investasi melampaui rekor sebelumnya pada 2014. Investasi itu termasuk untuk akuisisi Tibet Yinyi Investment Management Co terhadap produsen air-bag inflator asal Knoxville, Tennessee, Ai RC Automobile, senilai US$ 491,2 juta, ZYNP Corp, serta produsen mesin powertrain asal Michigan, Incodel Holding LLC, senilai US$ 101,2 juta.
“Perusahaan-perusahaan Cina telah menjalin hubungan baik dengan para manufaktur global yang berbasis di Cina, sehingga hal yang wajar bagi mereka untuk melebarkan sayap ke luar negeri,” kata Michael Yu, seorang Deloitte Cina partner di Shanghai.
Lihat juga: Alasan Mitsubishi Fuso Lirik Kawasan Indonesia Timur
Investasi manufaktur Cina diharapkan menjadi pijakan di AS saat ketegangan antarkedua negara tersebut meningkat. Presiden AS Donald Trump telah mengancam tarif tinggi untuk impor produk buatan Cina sehingga manufaktur berupaya mengurangi ketergantungan mereka terhadap produk Cina.
Cina juga pernah gagal ‘menjual’ merek mereka di sejumlah showroom AS, berbanding terbalik dengan otomotif merek Korea Selatan dan Jepang, yaitu Hyundai dan Toyota.
Pemerintah Cina pun mengembangkan sejumlah operasi di AS, termasuk Qingdao Sentury Tire Co yang akan menggelontorkan investasi senilai US$530 juta untuk membangun pabrik baru di LaGrange, Georgia, yang akan beroperasi tahun depan.
Fuyao Glass Industry Group Co., perusahaan yang berbasis di Fujian, Cina, bahkan telah mensuplai sejumlah perusahaan raksasa dunia seperti Ford, GM, dan Toyota. Fuyao telah berinvestasi US$1 miliar untuk mengembangkan operasinya di pasar AS, seperti pembangunan sejumlah pabrik di Moraine, Ohio, dan Mount Zion, Illinois.