Deretan mobil siap ekspor tengah parkir di pelabuhan mobil Tanjung Priok, Jakarta, 18 Mei 2015. Bank Indonesia mencatat ekspor kendaraan dan suku cadangnya meningkat 5,5 persen (year on year/YoY) dengan pangsa 38,4 persen dari total volume ekspor. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Volume impor kendaraan bermotor Vietnam dari Indonesia di awal 2017 meningkat tajam dibanding bulan-bulan sebelumnya. Jumlahnya mencapai lebih 1.800 unit dan jenisnya terbanyak yaitu Toyota Innova dan Fortuner,.
Berdasarkan pantauan KBRI Hanoi, Senin 20 Februari 2017, pada awal 2017 jumlah mobil yang diimpor Vietnam dari negara-negara ASEAN meningkat lebih dari 230 persen dibandingkan dengan periode awal 2016.
Baca:Dihukum KPPU soal Bisnis Skutik, Honda dan Yamaha MelawanKongkalikong Harga Skutik, Yamaha dan Honda Dihukum
Vietnam Automobile Manufacturers Association (VAMA) menyebutkan peningkatan ini terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya tingginya permintaan terhadap mobil pribadi dan adanya pengurangan bea masuk kendaraan impor kapasitas 9 kursi ke bawah dari negara-negara anggota ASEAN. VAMA memprediksi penjualan mobil di Vietnam pada 2017 tumbuh sekitar 10 persen.
Seiring dengan peningkatan tersebut, jumlah kendaraan 9 kursi ke bawah yang diimpor Vietnam dari Indonesia pada awal 2017 mencapai 1.823 unit senilai US & 35 juta, meningkat tajam dibandingkan dengan periode awal 2016 yang hanya satu unit senilai US $ 10 ribu. Impor mobil dari Thailand pada awal 2017 sebesar 1.585 senilai US $ 31 juta atau meningkat 55 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016.
Simak:Wow, Beli Suzuki Ertiga Gratis GSX-R150Setelah GSX-R150, Suzuki Akan Luncurkan 6 Jagoan Baru
Pasar penjualan mobil di Vietnam pada tahun 2016 mencapai 304.427 unit atau naik 24 persen dibandingkan tahun 2015 yang tercatat 245.000 unit. Jenis mobil yang terjual meliputi kendaraan penumpang sebanyak 182.347 unit, kendaraan niaga 106.347 unit, dan jenis lainnya mencapai 15.733 unit.
Dari angka tersebut, penjualan mobil rakitan dalam negeri (completely knocked down/CKD) mencapai 228.964 unit, sedangkan penjualan mobil dalam keadaan utuh (completely built up/CBU) mencapai 75.463 unit.
Pada tahun 2016, mobil yang diimpor Vietnam senilai US $ 2,3 miliar (115.000 unit). Selain itu, Vietnam juga mengimpor suku cadang dan aksesoris kendaraan senilai US $ 1,4 miliar. Sumber impor mobil ke pasar Vietnam periode Januari - Desember 2016 sebagian besar berasal dari Thailand senilai lebih US $ 640 juta (34.336 unit), Cina senilai lebih US $ 486,8 juta (10.989 unit), Korea Selatan senilai US $ 295,8 juta (20.204 unit), India senilai US $ 119,5 juta (22.000 unit), Jerman senilai US $ 115,4 juta (3.251 unit), Amerika Serikat senilai US $ 107,8 juta 3.442 unit) dan Indonesia senilai US $ 44,8 juta (3.884 unit).
Dari pengamatan KBRI Hanoi, prospek pasar penjualan mobil di Vietnam semakin membaik. Namun, industri otomotif masih mengalami kesulitan dalam menarik investor asing untuk memproduksi suku cadang dan aksesoris kendaraan. Sementara itu, bea masuk kendaraan CBU dari negara anggota ASEAN lainnya turun dari 40 persen pada tahun 2016 menjadi 30 persen pada tahun 2017, dan diperkirakan mencapai 0 persen pada tahun 2018.
Jika kondisi ini berlangsung terus, tentunya dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengekspor lebih banyak mobil CBU ke Vietnam mengingat industri otomotif Vietnam masih relatif tertinggal.
ANTARA