.
TEMPO.CO, Frankrut - Dewan pekerja perusahaan Opel mengatakan telah setuju untuk membuka jalur komunikasi dengan mitra barunya, PSA Group terkait kerjasama ke depan.
PSA Group, produsen mobil asal Prancis yang memiliki merek Peugeot dan Citroen telah membeli Opel dari raksasa otomotif Amerika Serikat, General Motors Co beberapa waktu lalu.
Baca: PSA Tetap Berambisi Akuisisi Opel dan Vauxhall
Dengan dibelinya Opel, PSA Group berpeluang menempel raksasa otomotif asal Jerman, Volkswagen (VW) sebagai produsen kendaraan terbesar di Eropa.
Seperti dikutip dari Reuters, Minggu 26 Februari 2017, pernyataan dewan pekerja tersebut melegakan banyak pihak yang sempat khawatir bahwa pembelian Opel akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja.
Dewan pekerja Opel Eropa meminta kepada General Motors untuk memenuhi seluruh perjanjian dan komitmen yang pernah diucapkan kepada pekerja, sehingga masa depan pekerja dan perusahaan lebih terjamin.
Sebelumnya diberitakan bahwa PSA Group kembali menegaskan rencana untuk mengakuisisi unit bisnis General Motors di Eropa, Opel dan Vauxhall.
Simak: Peugeot janji kembangkan Vauxhall Jika...
Terkait rencana akuisisi itu, CEO PSA Group Carlos Tavaris akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Kunjungan Tavaris ke Inggris semakin mempertegas keinginan PSA Group untuk membeli unit bisnis GM di Eropa. Sebelumnya bos PSA Group ini telah bertemu dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Pembicaraan Tavaris dengan PM Inggris itu berfokus pada persoalan nasib karyawan di pabrik Vauxhall di Liverpool dan Luton paska akuisisi. Paska Inggris keluar dari Eropa (Brexit), pelaku industri khawatir terjadinya pengurangan karyawan. Pabrik Vauxhall memiliki karyawan sekitar 4.500 orang.
SETIAWAN ADIWIJAYA|BISNIS.COM