Mobil swakemudi Navya dipajang dalam ajang CES International, di Las Vegas, 6 Januari 2017. AP Photo/John Locher
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Transportasi Amerika Serikat Elaine Chao akan meninjau ulang aturan sistem kendaraan self-driving alias mobil pintar nirawak yang dicanangkan oleh pemerintahan era Presiden Barrack Obama.
Chao pun mendesak perusahaan-perusahaan otomotif agar lebih giat mempromosikan manfaat kendaraan tak berawak itu kepada masyarakat. "Pemerintahan saat ini tengah mengevaluasi, dan akan berkonsultasi dengan anda, serta para pemangku kepentingan untuk memastikan panduan tersebut tak berat sebelah,” kata Chao di depan Asosiasi Gubernur seluruh AS seperti dikutip Reuters pada Senin, 27 Februari 2017, waktu setempat.
Lihat: Honda Civic Nouva Jawara Modifikasi NMAA AutoPro 2017
Sebelumnya, pemerintah di bawah Presiden Obama menerbitkan aturan pada September 2016 yang mendorong para produsen otomotif agar mengirimkan masukan untuk program mobil swakemudi tersebut dalam bentuk panduan keselamatan yang terdiri dari 15 poin.
Chao menekankan pentingnya peninjauan ulang pedoman mobi self-driving. Dan dia pun menyatakan bahwa sistem mobil pintar dapat meningkatkan kualitas keselamatan.
Simak: Pameran Otomotif Detroit, Berlomba Pamerkan Mobil Swakemudi
Di sisi lain, menurut dia, pada 2015 35.092 orang meninggal di AS karena kecelakaan lalu lintas. Angka ini naik 7 persen dari 2014 bahkan menjadi rasio tertinggi sejak 1966. Dalam sembilan bulan pertama 2016 pun, korban jiwa kecelakaan lalu-lintas di AS naik 8 persen.
Chao menyebut, 94 persen di antara kecelakaan tersebut dipicu faktor human error alias keteledoran manusia. "Ada banyak yang dipertaruhkan untuk membuat teknologi ini baik,” tuturnya.
Baca: Mobil Swakemudi Ini Unjuk Gigi di Jalanan Vegas
Pemerintahan Presiden Donald Trump, Chao meneruskan, ingin memastikan sistem swakemudi bisa digunakan secara efisien dan tak menjadi penghambat perkembangan. “Secara khusus, saya ingin menantang Silicon Valley, Detroit, dan semua industri otomotif lainnya untuk meningkatkan dan membantu mendidik publik, tentang manfaat teknologi otomatis,” ucapnya.
Chao menyatakan tak akan mengesampingkan dampak dari pemberlakukan mobil pintar mengingat ada 3,5 juta warga AS berprofesi sebagai supir truk. Itu belum termasuk jumlah masyarakat pemilik bidang pekerjaan yang berhubungan dengan mengemudi.
REUTERS | YOHANES PASKALIS