Sejumlah pembalap motorcross beradu cepat saat berlangsung babak kualifikasi IRC Powertrack National Championship Rounde 3-2016 di sirkuit powertrack Kota Batu, Jawa Timur 6 Agustus 2016. Kejuaraan yang berlangsung selama 2 hari tersebut di ikuti oleh ratusan peserta dari sejumlah daerah di indonesia mulai kelas pemula hingga profesional. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Motorcross atau MXGP 2017 membidik kunjungan lima ribu wisatawan mancanegara dan 5.000 wisatawan nusantara yang akan berlangsung di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Kejuaraan ini akan berlangsung bersamaan rangkaian penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Kami menargetkan lima ribu wisatawan mancanegara. Satu orang wisatawan itu akan membelanjakan sekitar 1.000 dolar AS. Sedangkan satu orang wisatawan nusantara akan membelanjakan sekitar Rp 1 juta," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 27 Februari 2017.
Arief mengatakan, optimistis target itu akan terpenuhi. "Proyeksi kami itu termasuk konservatif. Jika dibanding penyelenggaraan MotoGP nilai itu hanya 10 persennya," kata Arief. Promosi MXGP 2017 melalui media penyiaran yang menjangkau 60 negara di dunia. "Jangkauan promosi itu dapat dimanfaatkan untuk promosi tujuan-tujuan wisata terutama di Provinsi Bangka Belitung," ujar Menpar.
Menteri Arif menambahkan, kontribusi pariwisata olahraga terhadap pendapatan domestik bruto mencapai sekitar 28 miliar dolas AS atau sekitar tiga persen dari total pendapatan sektor pariwisata nasional.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang juga hadir dalam jumpa pers itu mengatakan penyelenggaraan-penyelenggaraan kegiatan olahraga baik prestasi, rekreasi, maupun olahraga ekstrem berorientasi terhadap pariwisata.
"Kegiatan Kejuaraan Motorcross ini juga merupakan rangkaian dari penyelenggaraan Asian Games 2018 karena turut mempromosikan Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan olahraga internasional," kata Imam sembari menambahkan kegaitan olahraga di Indonesia tidak akan mampu besar jika tidak melibatkan industri melalui sektor pariwisata serta dukungan keilmuan olahraga.
ANTARA