Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor Tomoki Uchida dan Direktur Marketing and Aftersales Service John Fis Fandy memperkenalkan varian warna terbaru Honda Mobilio di Gedung Djakarta Theater XXI, 12 Januari 2017. Tempo/Destrianita
TEMPO.CO, Karawang - PT Honda Prospect Motor (HPM) akan menambah investasi di Indonesia senilai Rp 4,8 triliun. Kucuran dana tersebut, menurut Presiden Direktur HPM Tomoki Uchida, akan digunakan untuk menambah fasilitas produksi pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat.
"Investasi akan dibagi dalam tiga tahap, dari 2019 sampai 2022," kata Uchida saat meresmikan unit produksi Honda ke satu juta, di Karawang, Senin, 27 Februari 2017.
Saat ini, Honda memiliki dua pabrik di Karawang yang kapasitas totalnya mencapai 200 ribu unit per tahun. Pabrik pertama Honda, seluas 80.324 meter persegi, mulai beroperasi pada 2003 dengan investasi Rp 700 miliar. Pabrik kedua, seluas 145.760 meter persegi, dibangun pada 2012 dengan investasi Rp 3,1 triliun.
Baca: Inilah Mobil Tercepat Ferrari
Uchida menjelaskan, investasi tambahan sebesar Rp 4,8 triliun tersebut akan digunakan untuk menambah kapasitas pabrik mesin, sehingga menjadi 300 ribu unit per tahun. Kapasitas pabrik mesin sekarang sebesar 225 ribu unit per tahun. "Akan selesai pada akhir 2019."
Honda juga berencana meningkatkan kapasitas pabrik rangka (frame) kendaraan dari 120 ribu menjadi 180 ribu unit per tahun. Proyek itu ditargetkan rampung pada April 2021. Proyek lain adalah peningkatan kapasitas pada PO Injection Plant dari 2.800 shot per hari menjadi 4.200 shot per hari.
Uchida memaparkan, keputusan menambah investasi dilakukan untuk mendongkrak tingkat produksi. Pertimbangannya adalah karena pangsa pasar Honda di Tanah Air terus membesar. Pada awal produksi 2003, penjualan mobil Honda hanya 21.650 unit setahun. Jumlah itu meningkat menjadi 199.364 unit sepanjang 2016 dengan pangsa pasar 19 persen.
Baca: Honda Targetkan Nilai Ekspor Komponen Rp 2,5 Triliun
Saat ini, di pabrik Karawang, Honda memproduksi enam model yang menjadi andalan penjualan, yakni Mobilio, BR-V, HR-V, Jazz, Brio Satya, Brio RS, dan CR-V. Produk-produk tersebut diklaim sudah mengandung komponen lokal hingga 87 persen.
Executive Vice President Honda Motor Co Ltd—prinsipal HPM—Seiji Kuraishi menyatakan Honda di Indonesia masih berpeluang memperbesar dari sisi produksi dan pasar. “Posisi Honda Indonesia semakin penting secara global. Saat ini, Indonesia menjadi kontributor pasar Honda terbesar keempat setelah Amerika Serikat, Cina, dan Jepang.”
Terlebih, kata dia, Honda Indonesia telah mencapai produksi unit yang ke satu juta dalam kurun waktu 14 tahun. "Ini pencapaian yang luar biasa." Kuraishi menambahkan, dengan perluasan bisnis yang akan terus dilakukan, Honda berkomitmen memenuhi permintaan konsumen di Indonesia dan negara lain.
PRAGA UTAMA