Prototipe Mobil listrik ditampilkan di kawasan ITB pada acara ITB CEO Summit on Innovation, di Bandung, Jawa Barat, 22 Agustus 2016. ANTARA FOTO/Agus Bebeng
TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknolgi Bandung (ITB) mengembangkan tiga inovasi transportasi berbasis listrik, yakni bus listrik, kendaraan pengiriman listrik, dan kereta Metro Capsule. Ketiga inovasi ini diharapkan mampu menambah beberapa inovasi transportasi yang sudah dikembangkan oleh ITB.
"Fokusnya di tiga bidang teknologi yang tadi. Kita kerjasama dengan berbagai perusahaan industri," kata Kepala Pusat Pengembangan Teknologi Berkelanjutan ITB Sigit Santosa pada saat Pameran Karya Inovasi di Aula Barat ITB, Bandung, pada Minggu, 5 Maret 2017.
Baca:Dosen Muda Ini Kembangkan Mobil ListrikStrategi Cina Dorong Produksi Kendaraan Listrik
Dia menuturkan, inovasi-inovasi itu kini masih dalam tahap pengembangan tim ITB. Namun, kereta Metro Capsule sudah diujicoba dengan membangun track sepanjang 300 meter di Subang. "Di sana diuji semua uji sistem, uji fungsi dan macem-macem dites di sana. Dan hasilnya cukup bagus," katanya.
Rencananya pembangunan Metro Capsule akan dilakukan di Kota Bandung sepanjang enam kilometer dari Stasiun Bandung, ke arah Dalem Kaum, Tegalega, dan kembali ke Stasiun Bandung.
Santosa menjelaskan, produksi kendaraan listrik itu nantinya akan bekerja sama dengan industri-industri manufaktur dalam negeri maupun luar negeri seperti PT INKA, PT KAI, PT INTI, PT PINDAD, PT Lens, dan berbagai kerjasama pengembangan dengan universitas luar negeri.
Simak:Uber Punya Alat Rahasia untuk Kelabui PolisiOtomotif 2016: Produksi Tinggi, Ekspor Rendah
Ia menambahkan, pengembangan transportasi bertenaga listrik itu merupakan upaya menghadapi revolusi industri otomotif pada 2025. Selain itu, kendaraaan listrik ini menjadi alternatif transportasi dan solusi atas permasalahan kebutuhan energi pengganti BBM dan pencemaran lingkungan.
"Jadi nanti kendaraan dengan menggunakan bahan bakar kan berkurang bahkan habis diganti oleh kendaraan hibrida dan mobil listrik," ujarnya.
ANTARA