Honda Produksi Motor Roda Tiga. swa.co.id
TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja ekspor sepeda motor pada bulan kedua tahun ini terbilang stagnan. Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total ekspor bulan lalu hanya sebanyak 27.478 unit, naik sangat tipis yakni sebesar 1,52 persen dibandingkan dengan capaian bulan yang sama tahun lalu sebanyak 27.066 unit.
Dibandingkan dengan ekspor Januari 2017 sebanyak 28.406 unit, capaian pada bulan lalu menurun sebesar 3,37 persen. Adapun secara kumulatif, total ekspor selama 2 bulan pertama tahun ini mencapai 55.884 unit, naik sebesar 3 persen dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 54.252 unit. Department Head Sales and Marketing 2 Wheels PT Suzuki Indomobil Sales Yohan Yahya menjelaskan, seluruh produsen memang terus mengupayakan peningkatan volume ekspor.
Baca: Prototipe Mobil Pedesaan Akan Disebar ke 34 Provinsi
Namun ada beberapa hal yang menghambat laju pertumbuhan itu, termasuk standar emisi. “Soal standar emisi di Eropa yang sudah meng gunakan Euro 4. Adapun, Indo nesia masih Euro 3 jadi kami melakukan per ubahan. Kalau standarnya sudah setara, ekspor pasti akan naik,” katanya pada akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan, Eropa merupakan pasar yang potensial untuk industri sepeda motor Indonesia. Segmen kendaraan yang laris di kawasan ini adalah sepeda motor sport dan skuter matik (skutik) premium.
Suzuki, pada semester kedua tahun ini, juga akan menambah varian produk yang diekspor untuk pasar di Benua Biru itu. “Semester kedua ini kami akan mulai ekspor GSX 125 ke beberapa negara di Eropa,” ujarnya.
Baca: Kapasitas Mencukupi, Toyota Incar Ekspor ke Australia
Indonesia merupakan basis produksi untuk beberapa model Suzuki. Produk skutik Suzuki Indonesia telah dipasarkan ke sejumlah tujuan, seperti kawasan Eropa, Jepang, negara-negara Asean, dan Selandia Baru.
Selain standar emisi, faktor yang menyebabkan kinerja ekspor belum terangkat secara signifikan adalah jadwal peluncuran produk baru. GM After Sales Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing M. Abidin mengatakan sejumlah negara importir masih menunda pemesanan hingga produk baru diluncurkan.
“Karena ada beberapa produk yang telah kami luncurkan di sini tetapi di negara ekspor belum diluncurkan. Nah, mereka menunggu itu untuk melakukan pemesan an,” katanya.
Menurutnya, sejauh ini kinerja ekspor Yamaha masih sesuai dengan target yang dipatok oleh perusahaan. Merek tersebut memang masih menjadi penguasa pasar ekspor dengan mencatatkan vo lume distribusi sebanyak 15.060 unit pada bulan lalu. Capaian itu terbilang stagnan dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama tahun lalu yakni sebanyak 15.741 unit.
Adapun, ekspor Suzuki bulan lalu sebanyak 1.742 unit, turun dibandingkan dengan ekspor pada Februari 2016 yang mencapai 4.368 unit. Penurunan juga dialami oleh PT Kawasaki Motor Indonesia yakni dari 687 unit pada Februari 2016 menjadi 300 unit pada Februari tahun ini. Dua pabrikan lain, yaitu PT Astra Honda Motor dan PT TVS Motor Company Indonesia berhasil mencatatkan kinerja positif. Ekspor Honda naik dari 5.290 unit pada Februari 2016 menjadi 8.265 unit pada bulan lalu, sedangkan TVS meningkat dari 980 unit menjadi 2.111 unit.