General Manager External Relations PT Shell Indonesia Haviez Gautama (kedua kiri) didampingi Social Investment Manager Anita Setyorini (kiri) dan tim Mahasiswa Shell Eco-Marathon Asia dari Indonesia memeriksa kendaraan hemat bahan bakar di Jakarta, 10 Maret 2017. ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 26 tim dari Indonesia bertarung dalam ajang lomba kendaraan inovatif dan hemat energi bertajuk Shell Eco-Marathon Asia ke-8. Acara ini masuk dalam rangkaian Festival Ide dan Inovasi Make the Future Singapore di Changi Exhibition Centre, Singapura, 16-19 Maret 2017.
Baca: 38 Kampus Ikut Kontes Mobil Hemat Energi 2016
Ke-26 tim Indonesia merupakan bagian dari 120 tim mahasiswa dari 20 negara yang berkompetisi dalam Shell Eco-Marathon Asia ke-8. Mereka akan bersaing dalam salah satu dari 2 kategori yakni prototype (kendaraan futuristik dan sangat aerodinamis) dan urban concept (kendaraan yang sangat ekonomis, menyerupai mobil yang ada saat ini).
Para mahasiswa akan berkompetisi di tiga kategori yang berbedab berdasarkan sumber energi pilihan mereka masing-masing yakni Internal Combustion Engine (ICE), bensin, solar, etanol (biofuel), bahan bakar Gas to Liquid (GTL) yang terbuat dari gas alam, Compressed Natural Gas (CNG), bahan bakar sel hidrogen dan daya listrik baterai.
Tim U.A.R.T G-UV dengan mobil UrbanConcept, tim Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, merupakan satu-satunya tim Indonesia yang dipimpin oleh seorang mahasiswi.
“Kami merasa bangga bisa berkontribusi membuat mobil bersistem hibrida yang aman sesuai standar internasional dan juga irit. Sebagai mahasiswa teknik mesin, kontribusi kami terhadap masalah pemanasan global dan efek rumah kaca dapat secara nyata dilihat di sini,” ujar Annisatul Karimah, mewakili tim U.A.R.T G-UV, kutip di laman bisnis.com, Jumat 17 Maret 2017.
Sementara itu, Iqbal Taufiqurrahman dari tim Antawirya Universitas Diponegoro yang berhasil mencapai hasil 128km per liter pada percobaan pertama. Iqbal mengatakan timnya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kompetisi ini karena medan yang berbeda daripada tahun lalu. Ia merasa belum puas dengan hasil tersebut dan ingin meningkatkan teknik mengemudi dan mengatur mesin agar lebih irit lagi.
Country Chairman dan Presiden Direktur Shell Indonesia, Darwin Silalahi yang turut hadir di Singapura untuk menyemangati para peserta Indonesia mengatakan Shell sangat senang dapat turut berkontribusi mempersiapkan para calon pemimpin masa depan.
"Tujuan acara ini bukan hanya untuk berkompetisi tapi juga mengedepankan inovasi, mempersiapkan anak-anaknmuda demi solusi energi masa depan yang berkelanjutan," kata dia.
BISNIS