Pameran mobil sport klasik Ferrari di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Maret 2017. Pameran ini merupakan rangkaian acara peringatan ulang tahun Ferrari ke-70. TEMPO/Praga Utama
TEMPO.CO, Jakarta - Ada pemandangan tak biasa di halaman Gedung Arsip Nasional, Selasa, 14 Maret 2017 lalu. Siang itu, sepuluh mobil sport buatan Ferrari mejeng di sana. Mobil-mobil berkelir merah khas Ferrari –yang biasa disebut Rosso Corsa— tersebut menarik perhatian warga sekitar.
Ini bukan pameran biasa. Alih-alih menampilkan mobil baru, Ferrari Jakarta mempertontonkan koleksi mobil yang sudah termasuk kategori “classiche” sebagai rangkaian acara ulang tahun merek ini. Kesepuluh mobil yang ditampilkan antara lain: 365 GT 2 + 2 Queen Mary, Dino 246 GTS, 365GTC4, 365 GTB4 Daytona Competizione, Dino 308 GT4, 308 GTSi, 328, 512 TR, 456, dan 355 Challenge.
Tahun ini Ferrari merayakan usianya yang ke-70 tahun. Ulang tahun itu dihitung sejak peluncuran pertama mobil buatan sang pendiri, Enzo Ferrari yang diberi kode 125 S, pada 11 Mei 1947. “Kami ingin memperlihatkan kiprah Ferrari di dunia otomotif kepada masyarakat,” kata CEO Ferrari Jakarta Arie Christopher. “Salah satunya dengan memamerkan produk-produk legendaris.”
Lalu apa saja produk Ferrari legendaris yang ada di Indonesia? Berikut ulasannya.
Ferrari F355Sumbangsih Ferrari bagi industri otomotif tak terhitung. Pada rentang 2003 hingga 2012 saja, merek ini mendaftarkan 150 paten teknologi otomotif. Salah satu jejak Ferrari yang membentuk industri dan produk otomotif pada saat ini tampak pada produk Ferrari F355. Mobil bermesin 3.500 cc dengan konfigurasi silinder V8 ini dibuat pada 1994 hingga 1999. Jumlahnya lebih dari 11 ribu unit.
Pada 1997, Ferrari mengadopsi teknologi paddle shift gear, alias perseneling semi-otomatis yang diletakkan pada belakang lingkar kemudi F355. Fitur ini merupakan pengembangan dari teknologi yang digunakan pada mobil balap Formula 1, di mana Ferrari telah menang sebanyak 16 kali.
Teknologi paddle shif gear saat ini tak cuma monopoli Ferrari maupun mobil Formula 1. Sejak diterapkan di F355, banyak pabrikan lain yang mengikuti. Tercatat nama-nama seperti Aston Martin, Lamborghini, hingga McLaren menjadikan fitur ini sebagai standar pada produk mobil jalanannya. Bahkan, sejumlah merek mobil penumpang seperti Honda Accord, Toyota Camry, hingga Sport Utility Vehicle Mazda CX-5 terbaru juga memakai sistem ini.
Ferrari 512 TR Mobil ini dikenal dengan julukan Testarossa yang artinya si kepala merah. Julukan itu diberikan karena Ferrari menggunakan warna merah untuk penutup ruang poros bubungan (camshaft) pada mesinnya. Testarossa diproduksi sejak 1984 hingga 1996.
Ciri khas mobil ini adalah keberadaan lima bilah insang horisontal di samping bodinya, yang berfungsi sebagai saluran udara. Insang ini tak cuma berfungsi sebagai pendingin radiator, tapi juga untuk meningkatkan aspek aerodinamika kendaraan. Dengan sirip-sirip ini, Testarossa tak membutuhkan sayap belakang untuk menciptakan daya tekan (down force) seperti lazimnya mobil sport lain.
Sedan sport dua penumpang bermesin 4.900 cc V12 ini menjadi ikonik karena pernah tampil dalam sejumlah produk budaya populer seperti serial televisi Miami Vice di tahun 1990-an hingga film Wolf of Wall Street yang dibintangi Leonardo DiCaprio pada 2013.
Ferrari 365 GTB4 (Daytona Competizione) Dua media otomotif berpengaruh, Sports Car International dan Motor Trend Classic menobatkan 365 GTB4 sebagai Ferrari terbaik sepanjang masa. Mobil ini tercatat pernah memecahkan rekor menjadi juara 1-2-3 dalam kompetisi balap ketahanan 24 jam di Sirkuit Daytona, Amerika Serikat pada 1967. Sejak saat itu nama Daytona menjadi julukan tak resmi mobil yang diproduksi massal sejak 1968 – 1973 tersebut.
Dari total 1.300-an unit Daytona yang diproduksi, tercatat hanya ada 15 yang berspesifikasi balap (competizione). Konon, dari 15 tinggal 3 unit yang kini tersisa. Salah satu mobil langka ini dimiliki kolektor di Indonesia dan masih terawat dengan baik.
Sebagai sebuah mobil yang memiliki reputasi di dunia balap, Ferrari Daytona menjadi acuan bagi produksi mobil-mobil sport lain. Salah satu inovasi yang diadopsi dari produk ini hingga sekarang adalah penggunan material alumunium untuk bodi kendaraan yang membuat bobot lebih ringan namun tetap kuat. Sejak 1999, Ferrari telah menjadikan alumunium sebagai material standar dalam produksi bodi dan sasis kendaraannya.
Ferrari 365 GT 2 + 2 Queen Mary Nama Queen Mary yang disematkan pada produk 365 GT 2 + 2 adalah kesalah kaprahan. Ceritanya, Dennis Jenkinson jurnalis terkenal yang menulis untuk majalah otomotif asal Inggris, Autocar mencoba mobil ini setelah diluncurkan pada 1968.
Dennis menjuluki sedan bertipe Gran Turismo ini sebagai “ratu dari semua Ferrari” atau the Queen Mother karena kemewahannya dan fitur canggih pada zamannya. Publik akhirnya mengasosiasikan nama itu dengan nama Ratu Inggris legendaris, Ratu Mary.
Inovasi yang dilakukan Ferrari pada produk ini bukan hanya pada aspek kemewahan interiornya yang berlapis kulit. Namun ini merupakan Ferrari pertama dengan power steering yang waktu itu masih jarang dipakai pada mobil lain. Selain itu ada teknologi suspensi independen pada kedua roda belakangnya yang mampu mengatur ketinggian secara otomatis. Mobil bermesin 4.400 cc ini hanya diproduksi 800 unit.
Ferrari GT4 / Dino 308 Jiwa kompetisi Enzo Ferrari tak hanya disalurkan di sirkuit. Secara bisnis, Enzo juga ingin menjadikan merek Ferrari jadi yang paling depan di antara produsen mobil sport lainnya. Pada 1968, Enzo mendirikan merek baru, Dino, yang diambil dari nama anak laki-lakinya. Mobil-mobil yang dilabeli Dino, dijual dengan harga lebih murah. Tujuannya, untuk menyaingi produsen asal Jerman, Porsche.
Pada 1973, Dino meluncurkan seri 308 yang dirancang oleh rumah desain Bertone. Ini keputusan drastis karena Ferrari identik dengan rumah desain Pininfarina. Model ini jugamenjadi pembuka jalan Ferrari untuk menguasai segmen sedan sport bermesin V8. Dino 308 menggunakan mesin 3.000 cc yang diletakkan di tengah kendaraan. Ini merupakan langkah tepat karena produk-produk V8 mesin tengah Ferrari kini menjadi favorit konsumen.
PRAGA UTAMA