Country Head of Marketing Grab Indonesia Kiki Rizki (kiri) dan Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (tengah) berfoto bersama pada perayaan ulang tahun ke-4 Grab Indonesia di Empirica, SCBD, Jakarta, Jumat 3 Juni 2016. TEMPO/Diko Oktara
TEMPO.CO, Jakarta - Grab Indonesia kembali menyelenggarakan Grab School, yaitu program pelatihan satu hari untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan putra-putri mitra pengemudi Grab.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) untuk menjalankan kegiatan ini. Sebanyak 100 putra-putri mitra pengemudi Grab yang berusia 12 sampai 18 tahun ikut serta dalam program GrabSchool yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.
Baca: Aturan Taksi Online,3 Poin Ini yang Jadi Keberatan Grab
Program bertema “Grab Your Chance: Merancang Usaha, Merancang Hidup”, memperkenalkan ide yang mendorong kewirausahaan pada usia dini guna meningkatkan kepercayaan diri dan menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi wirausahawan/wati sukses di masa depan.
“GrabSchool adalah cara kami untuk berinvestasi pada masa depan putra-putri dari mitra pengemudi Grab. Kami percaya dengan memberikan peluang bagi mereka untuk membangun kepercayaan diri dan mengajarkan mereka pengetahuan teknis bagaimana membangun sebuah bisnis," katanya dalam siaran pers, Minggu 26 Maret 2017.
Dia menuturkan Indonesia memiliki target untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dengan mengembangkan ekosistem start up yang suportif.
Simak: Grab Dikabarkan Sedang Siapkan Pendanaan US$ 1,5 ...
Untuk itu, GrabSchool membantu mencapai target tersebut dengan menanamkan benih semangat kewirausahaan kepada anak-anak mitra pengemudi sehingga saat waktunya tiba, mereka siap membangun bisnisnya dan memanfaatkan teknologi digital untuk mengatasi permasalahan masyarakat sekaligus menghasilkan keuntungan finansial.
Salah satu kegiatan dalam program ini mengajak para peserta memahami hal-hal dasar bagaimana membangun sebuah bisnis dari nol. Para peserta kemudian dibagi ke dalam 10 kelompok.
"Mereka diminta untuk membuat sebuah restoran, lengkap dengan menu dan harga produk, kemudian mempresentasikannya ke seluruh peserta dengan cara semenarik mungkin. Melalui simulasi ini, para peserta belajar cara merencanakan, menciptakan, dan menjual sebuah usaha," jelasnya.
Ilham, 16 tahun, salah satu peserta, mengatakan bahwa ia sangat senang mengikuti program GrabSchool karena memberikan kepercayaan diri bahwa ia mampu menjadi pengusaha andal di masa depan.
Baca: Gaet Investor Baru, Grab Beri Opsi Sewa Mobil ke Pengemudi
"Melalui pelatihan ini, saya dapat memperdalam pengetahuan saya mengenai kewirausahaan. Kini, saya paham cara membuat bisnis, mulai dari pembuatan produk berkualitas hingga memastikan pendistribusiannya ke pelanggan," ungkapnya.
Program GrabSchool yang diluncurkan pada 2015 rencananya akan diadakan sebanyak tiga kali dalam setahun. Setelah pelatihan ini, pelatihan kedua akan menekankan pada tanggung jawab finansial dan hubungannya dengan kewirausahaan.
Sementara itu, pelatihan ketiga akan fokus mengajarkan teknik manajemen bisnis kepada anak-anak.
Hingga saat ini, hampir 700 putra-putri dari para mitra pengemudi telah berpartisipasi dalam GrabSchool di Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
BISNIS.COM