Direktur Utama PT Pelni, Jussabella Sahea bersama pegawai Pelni saat membersihkan Kapal Motor (KM) Dobonsolo yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (16/7). Kegitan tersebut adalah bentuk komitmen dari PT Pelni untuk memberikan kenyamanan untuk penumpang. Bersih-bersih kapal ini juga bagian dari persiapan kami menghadapi angkutan lebaran 2012, yang disampaikan oleh Jussabella Sahea. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Keagenan Kapal Asing di Indonesia / Indonesia Shipping Agency Association (ISAA) menghimbau perusahaan keagenan kapal di seluruh Indonesia dapat meningkatkan kompetensi SDM-nya serta bekerja lebih profesional untuk menghadapi persaingan global maupun pada tingkat masyarakat ekonomi Asean (MEA).
Ketua Umum DPP ISAA Juswandi K mengatakan, keagenan kapal juga mesti memahami bisnis shipping/shipping parctice business untuk membantu program pemerintah dalam menurunkan ongkos logistik nasional.
"Makanya saya himbau supaya perusahaan agen kapal juga menyiapkan SDM nya yang mumpuni dan bekerja profesional ditengah ketatnya persaingan saat ini," ujarnya kepada Bisnis, Senin, 27 Maret 2017.
Juswandi juga mengatakan saat ini ISAA sedang melakukan konsolidadi internal asosiasi pasca hadirnya Permenhub No:11/2016 tentang Perusahaan Keagenan Kapal.
ISAA,imbuhnya, juga mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah menerbitkan perizinan sejumlah perusahaan keagenan kapal (SIUPKK), dimana perusahaan keagenan tersebut tidak harus memiliki kapal sebagaimana telah diatur dalam beleid itu.
"Kita konsolidasikan internal dahulu supaya asosiasi ini lebih solid dan eksistensinya mampu di seluruh wilayah Indonesia,"tuturnya.
Saat ini, sudah ada tujuh perusahaan keagenan kapal asing di Indonesia mengantongi SIUPKK dari Ditjen Hubla Kemenhub itu.
Ketujuh perusahaan itu yakni; PT. Srijaya Samudera Utama, PT. Meredian Agency Indonesia, PT.Bintang Bahari Raya, PT.Adhiguna Pratama Mulya, PT.Samudera Agency Indonesia, PT.Gema Mutiara Marina, dan PT.Tirta Bintan Abadi.BISNIS.COM