Pendiri dan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim berpose di Kantor GO-JEK, Kemang, Jakarta, 1 Maret 2016. Setelah diluncurkan pada Januari 2015, aplikasi GO-JEK kini sudah diunduh lebih dari 11 juta kali. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan ada dua skema tarif dalam kerja sama dengan Blue Bird. Go-Jek, kata Nadiem, memberlakukan tarif berbeda antara layanan Go-Blue Bird, Go-Car, dan taksi Blue Bird.
"Kalau pesan Go-Car dan dapat Blue Bird, tarif itu sesuai Go-Car," kata Nadiem saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Maret 2017.
Baca: Baru: Blue Bird Bisa Diorder Lewat Go-Jek
Nadiem menjelaskan tarif Blue Bird melalui pemesanan dengan layanan Go-Car akan mengikuti tarif Go-Car yang flat. Adapun layanan Go-Blue Bird akan memakai skema tarif mengikuti tarif taksi yang ada di Blue Bird.
Menurut Nadiem, keuntungan dari kerja sama ini adalah user experience, yakni para penumpang lebih mudah mencari mobil untuk aktivitasnya. "Ini dampaknya sangat besar," ujar dia.
Keuntungan kedua adalah karena pengguna Go-Jek hanya ingin menggunakan Blue Bird, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhnya dengan adanya kerja sama ini. "Brand image keduanya naik, baik dari teknologi dan kualitas yang makin bermutu," ucap Nadiem.
Direktur PT Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan kerja sama ini merupakan perluasan pangsa pasar kedua perusahaan karena ingin memberikan akses seluas-luasnya bagi pelanggan. "Karena Go-Jek memiliki customer based sendiri," ucapnya.
Simak: Marak Taksi Online, Blue Bird Klaim Siap BersaingPeluncuran layanan Go-Bird ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Rencananya layanan ini akan dibuka juga di kota lain seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan.
DIKO OKTARA