TEMPO.CO, Jakarta - Isuzu Panther sempat menjadi kendaraan penumpang populer di Indonesia. Panther menjadi rival utama Toyota Kijang yang ketika itu melenggang sendirian di segmen minibus berkapasitas 7 tempat duduk. Meski dalam perjalanannya, muncul model serupa dari Mitsubishi dengan brand Kuda. Hanya saja, Kuda lebih dulu menghilang.

Wakil Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Ernando Demily mengatakan pasar kendaraan penumpang di Indonesia tetap sexy. Buktinya, lanjut dia, munculnya mobil-mobil penumpang baru dengan daya tampung penumpang yang banyak cukup diminati konsumen.

Baca:Model Baru Ayla dan Agya, Layak Dibeli?Cari Mobil LCGC Termurah ? Ini Daftarnya

“Panther memiliki brand value yang baik di Indonesia. Ini selling point yang bagus bagi kami untuk menyiapkan model terbaru,” kata Ernando saat ditemui Tempo di kantornya di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2016.

Sayangnya, Ernando masih enggan membocorkan kapan generasi terbaru Panther ini akan dirilis. Ia hanya menyiratkan sesegera mungkin Panther baru akan diluncurkan. Menurut Ernando, saat ini IAMI masih melakukan diskusi dengan prinsipal, Isuzu Jepang, tentang Panther baru. “Pokoknya secepatnya. Kami saat ini masih mempersiapkan segalanya, termasuk studi pasar dan diskusi dengan Isuzu Jepang,” ujarnya.

Simak:Daihatsu Habiskan Rp 1 Triliun Bangun Riset di KarawangSuzuki Ignis Dipastikan Meluncur Pekan Depan, Ini Updatenya

Tahun ini Isuzu Indonesia menargetkan penjualan sebanyak 18.390 unit. Ernando berharap Isuzu Panther pick up mampu menyumbang penjualan sebanyak 1.400 unit dan Isuzu Panther station 1.100 unit. N series diharapkan mampu menyumbang 11.740 unit, F series 2.350 unit, D-Max 600 unit, mu-X 1.000 unit, dan pick up Bison 200 unit.

“Jika melihat tren penjualan hingga triwulan pertama yang naik 50 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, kami optimistis target dari masing-masing produk Isuzu itu dapat tercapai,” katanya.

WAWAN PRIYANTO