REUTERS/Tyrone Siu
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India menargetkan pada 2030 kendaraan yang beroperasi di jalan-jalan harus bertenaga listrik untuk memperkecil polusi udara di negara itu. Langkah itu juga untuk menekan impor bahan bakar minyak.
Baca: Mobil Listrik VW Mulai Siap Mengaspal "Kami akan memproduksi kendaraan listrik secara masif," ucap Menteri Negara untuk Listrik, Batu Bara, Energi Baru Terbarukan, dan Pertambangan India Shri Piyush Goyal, seperti dikutip dari laman motoring.com.au, Rabu, 10 Mei 2017.
India termasuk salah satu negara dengan tingkat populasi tertinggi di dunia. Berdasarkan data Greenpeace, setiap tahun, sekitar 2,3 juta warga India terpapar polusi udara.
Studi yang dilakukan Greenpeace menyebut langit di kota-kota India telah tercemar berat oleh emisi gas buang kendaraan bermotor dan asap rokok. Beban biaya yang harus dikeluarkan dari pemakaian bahan bakar dan industri rokok mencapai 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) India.
New Delhi menjadi kota yang paling parah tingkat polusinya. Menurut Greenpeace, tingkat polusi di New Delhi tiga belas kali lebih tinggi daripada yang direkomendasikan WHO. India bahkan telah mengalahkan Cina sebagai negara dengan tingkat kematian yang tinggi akibat polusi udara.
Menurut Goyal, India akan menuju kemandirian industri kendaraan listrik. "Targetnya pada 2030 tidak ada lagi mobil berbahan bakar bensin dan diesel yang dijual di negara ini," katanya.
Baca: Perusahaan Cina Beli Pabrik Mobil GM di India India mungkin bukan satu-satunya negara yang menargetkan akan menghapus pengoperasian mobil berbahan bakar bensin dan diesel pada 2030. Jerman juga mempunyai kebijakan yang sama dengan India, yakni menargetkan pengoperasian kendaraan ramah lingkungan pada 2030.
MOTORING.COM.AU|SETIAWAN ADIWIJAYA