Mobil listrik berjenis city car, e.Go Life yang diproduksi perusahaan startup Jerman ditawarkan dengan harga terjangkau. caradvice.com.au
TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa Jerman kemungkinan tidak bisa memenuhi target pemerintah untuk membuat satu juta mobil listrik sampai pada akhir dekade ini atau 2020.
"Seperti yang terlihat saat ini, kita tidak mencapai tujuan," ujar Merkel seperti dikutip dari Reuters pada Senin, 15 Mei 2017.
Menurut Merkel, bagaimana pun terobosan mobil bertenaga listrik ini akan datang secara tiba-tiba di pasar seperti halnya inovasi produk smartphone. Penjualan mobil listrik tetap lamban di Jerman, padahal ada diskon yang diperkenalkan tahun lalu kepada pembeli mobil ramah lingkungan ini. Pada 2016, kurang dari 80.000 unit mobil listrik di jalanan Jerman.
Lihat juga: Ini Spesifikasi Motor Trail Yang Ditunggangi Jokowi di PapuaYamaha Glorious, Skuter Cantik dari Vietnam
Para ahli mengatakan, konsumen enggan membeli mobil listrik karena harga yang relatif tinggi. penggunanya terbatas, dan rendahnya jumlah tempat pengisian ulang baterai. Pada 2016, ada sekitar 7.400 tempat pengisian ulang untuk mobil listrik di Eropa, terutama di negara yang padat penduduknya, menurut data asosiasi industri listrik BDEW.
Durasi waktu yang dibutuhkan dianggap lama untuk mengisi baterai menjadi kelemahan mobil listrik, dibanding mobil konvensional yang memiliki tangki bahan bakar yang akan penuh hanya dalam hitungan detik.
