General Motors Logo
TEMPO.CO, Jakarta - General Motors Co hendak menghentikan penjualan mobil di India.
Perusahaan otomotif AS itu kesulitan mendulang profit yang diinginkan, meskipun setiap tahun pembeli mobil baru terus bertambah.
Baca: Kabur Dari Tahanan, Napi Lapas Makassar Tertembak di HutanAsumsi Pertumbuhan 2018 RI 54%-61%Kaisar Akihito Mundur, Kabinet Setuju
Kebijakan ini diambil karena GM ingin fokus pada pasar yang lebih potensial, perusahaan menjadi penguasa pangsa pasar. Teknologi masa depan juga menjadi fokus investasi ke depan.
“Di pasar terpenting di mana kami memiliki cabang terkuat, kami berada di dalamnya untuk memenangkannya,” kata GM President Dan Amman dikutip dari The Wall Street Journal, Jumat, 19 Mei 2017.
Di bawah kepemimpinan Mary Barra sebagai Chief Executive, GM selaku pabrikan otomotif terbesar dalam hal volume penjualan telah mundur dari sejumlah negara yang tidak menguntungkan. Sebelumnya, GM juga telah mundur dari Afrika Selatan setelah sebelumnya pergi meninggalkan Rusia pada 2015.
Kendati demikian, pabrik GM di India akan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan produk di negara lain, seperti di China dan Brasil. Kedua negara ini dinilai memiliki potensi pasar yang baik. India merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia. Namun, pasar otomotif di negara ini terbilang menantang. Ford Motor Co juga mengeluhkan hal serupa dengan GM.
Chief Finance Ford Motor Co Bob Shank mengatakan harga kendaraan roda empat di India sangat kompetitif. Hal ini membuat sejumlah pabrikan otomotif kesulitan melakukan penetrasi. Ford akan mengubah gaya bisnis di negara ini.