REUTERS/Arnd Wiegmann
TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil Jerman, Volkswagen menjalin kesepakatan dengan perusahaan Cina, China Anhui Jianghuai Automobile (JAC) dalam pengembangan kendaraan listrik. Ini merupakan langkah VW untuk memperluas ekspansi bisnis di Negeri Tirai Bambu.
Baca: Mobil Listrik VW Mulai Siap Mengaspal Dalam kesepakatan kerja sama yang diteken di Berlin, Jumat 2 Juni 2017, VW dan JAC akan memiliki porsi saham yang sama yakni 50 persen di dalam perusahaan patungan tersebut. Kedua perusahaan sepakat untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan kendaraa listrik dan layanan mobilitas.
"Kemitraan ini merupakan tonggak sejarah baru bagi kami dalam memperluas bisnis di Cina terutama dalam pengembangan kendaraan listrik," ucap Matthias Müller, CEO VW Group seperti dilansir dari laman auto.economictimes.indiatimes.com, Sabtu 3 Juni 2017.
Menurut Muller, VW telah memainkan peranan penting di industri otomotif Cina selama lebih dari 30 tahun. "Kami juga ingin ikut bagian dalam pengembangan kendaraan listrik di Cina," ucapnya.
Kerja sama dalam proyek kendaraan listrik ini berjangka waktu 25 tahun. Perjanjian tersebut mencakup pembangunan pabrik dan pembangunan pusat pengembangan dan riset kendaraan listrik.
Terkait ekspansi bisnis di Cina, VW telah membuat program bertajuk 'TOGETHER - Strategy 2025 in China'. Melalui program ini, VW berambisi menjadi salah satu pemain penting di industri otomotif Cina.
Baca: VW Garap Investasi Infrastruktur Mobil Listrik di AS VW menargetkan bisa memproduksi 400 ribu unit mobil listrik untuk pasar Cina pada 2020 dan sebanyak 1,5 juta unit pada 2025. Pada tahun depan, perusahaan patungan yang dibentuk dengan JAC ditargetkan sudah mulai mengembangkan mobil listrik.
SETIAWAN ADIWIJAYA