Logo Subaru. amazonaws.com
TEMPO.CO, Tokyo -Perusahaan otomotif asal Jepang yang berkantor pusat di Shibuya Tokyo, Subaru Corp tidak terlalu berambisi dalam pengembangan teknologi kendaraan swakemudi. Di saat pabrikan mobil global berlomba-lomba untuk segera mewujudkan mobil swakemudi yang sebagian besar menargetkan tahun 2020, Subaru "adem ayem" saja.
Baca: Model Kendaraan Terbaik versi New York Auto Show 2017 adalah... Subaru baru mempertimbangkan mengembangkan teknologi swakemudi pada 2025. Sejumlah pabrikan global seperti Ford Motor, General Motor dan Nissan Motor bergerak cepat dalam pengembangan teknologi kendaraan swakemudi.
Dengan keterbatasan sumber daya di bidang penelitian dan pengembangan dibandingkan pabrikan besar tersebut, Subaru harus berhati-hati dalam pengembangan teknologi kendaraan swakemudi. Untuk itu, Subaru hanya berani memasang target jauh di atas pabrikan-pabrikan besar tersebut.
"Teknologi swakemudi itu merupakan teknologi mahal. Untuk mengembangkan teknologi ini tentunya kami harus melihat pada kemampuan pelanggan," ucap Tetsuo Onuki, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Subar Corp seperti dilansir dari Auto News, Senin 19 Juni 2017.
"Kami tidak mempunyai tujuan untuk mengembangkan mobil tanpa supir. Apa yag kami lakukan adalah bagaimana mengembangkan kendaraan yang bisa memberikan rasa aman kepada pengemudi," kata Tetsuo lagi.
Christ Richter, analis dari CLS mengatakan Subaru sangat berhati-hati dalam pengembangan suatu teknologi baru. Untuk memperkecil risiko, Subaru biasanya mencari dari pemasok lain. "Bila pasar (pelanggan) menginginkan teknologi yang lebih canggih, mereka (Subaru) tidak melakukan sendiri tapi mencari pemasok," ucapnya.
Baca: Honda Civic Hatchback Turbo Tidak Akan Ganggu Pasar Civic Sedan Sejumlah pabrikan mobil kecil di Jepang mengakui sulit bersaing dalam pengembangan teknologi mengingat keterbatasan anggaran.
SETIAWAN ADIWIJAYA