Bulan Januari 2010, PT Toyota Astra Motor (TAM) berhasil mencatat penjualan sebanyak 19.459 unit. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan merek mobil di bawah kendali PT Astra International Tbk (ASII) meliputi Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot, pada Mei mengalami pelemahan tipis sebesar 0,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Berdasarkan data ASII yang mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil Astra grup pada Mei sebanyak 50.071 unit, turun 0,5 persen dari realisasi penjualan pada April sebanyak 50.319 unit.
BACA JUGA :
Capaian tersebut langsung menekan penguasaan pasar (market share) Astra grup dari sebelumnya 56,2 persen menjadi 53,5 persen. Total penjualan otomotif nasional pada Mei mencapai 93.661 unit, meningkat 4,5 persen dari capaian April sebanyak 89.587 unit.
Merek penyumbang terbesar penjualan Astra grup yakni Toyota, mengalami penurunan penjualan sebesar 1,6 persen dari 33.440 unit (April) menjadi 32.913 unit. Merek lain, Peugeot, mengalami penurunan drastis dari 9 unit (April) menjadi 4 unit (Mei), anjlok sebesar 56 persen.
Sebaliknya, merek Daihatsu dan Isuzu mengalami kenaikan kontribusi penjualan masing-masing naik 0,5 persen dan 15,4 persen. Daihatsu membukukan penjualan sebanyak 15.613 unit (Mei) dari sebelumnya, 15.535 unit. Isuzu tercatat mengalami lonjakan penjualan dari 1.335 unit (April) menjadi 1.541 unit.
Meski demikian, Toyota masih mempertahankan posisinya sebagai kontributor utama penjualan Astra grup dengan kontribusi penjualan sebesar 65,9 persen, disusul oleh Daihattsu 31,2 persen, Isuzu 3,1 persen dan Peugeot 0,8 persen.
Di sepanjang tahun lalu, market share produk mobil Astra grup mencapai 55,6% dari total penjualan nasional sebanyak 1,06 juta unit.
Di sektor otomotif, Astra memiliki beberapa perusahaan otomotif yakni PT Toyota Astra Motor (mobil Toyota dan Lexus), PT Astra Daihatsu Motor (mobil Daihatsu), PT.Isuzu Astra Motor Indonesia (mobil Isuzu), PT Tjahja sakti Motor (BMW dan Peugeot), PT.Astra Nissan Diesel Indonesia (truk Nissan diesel), UD Trucks, PT.Astra Honda Motor (sepeda motor Honda).
Kemudian, PT Toyota Auto2000 (dealer mobil Toyota), PT.Astra Otoparts Tbk (industri pembuat komponen/sukucadang), PT.Tunas Mobilindo Perkasa (Daihatsu), PT.Serasi Autoraya (TRAC), PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88).
Sektor otomotif merupakan lini bisnis yang menjadi penopang utama kinerja Astra secara keseluruhan. Di tahun buku 2016, lini bisnis otomotif perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp9,2 triliun, sebagian besar ditopang oleh kesuksesan peluncuran mobil model baru.
Lini otomotif menjadi penyumbang terbesar terhadap laba bersih perseroan dengan kontribusi laba sebesar Rp 9,2 Triliun atau 60,5 persen.