Petugas SPBU Pertamina melayani konsumen yang akan mengisi bahan bakar minyak di Bintaro, Tangerang Selatan, 21 April 2017. Dalam rangka memperingati hari Kartini pengelola SPBU mengajak seluruh pegawai SPBU untuk mengenakan mengenakan baju kebaya dan baju adat. ANTARA/Muhammad Iqbal
TEMPO.CO, DENPASAR -- Menggunakan solar bersubsidi dapat membuat mesin mobil mati. Hal itu disebabkan kualitas solar di setiap daerah berbeda. Mobil bermesin diesel diharapkan menggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi, seperti Perta Dex dan Dex Lite.
Kepala Posko Toyota Auto 2000 Tabanan, Bali I Putu Dedi K mengatakan mobil, seperti Toyota Innova Diesel bisa mati secara tiba-tiba di tengah jalan, jika menggunakan Bio Solar. Namun mobil bisa dihidupkan kembali setelah beberapa saat.
"Kita pernah menemukan solar bercampur air. Ini memang tidak begitu berbahaya. Hanya saja, mesin bisa mati secara tiba-tiba," katanya, Selasa, 27 Juni 2017.
Simak: Terancam Bangkrut, Takata Hentikan Produksi Kantong Udara
Dedi menjelaskan, kualitas Bio Solar di setiap daerah berbeda-beda. Menurut dia, kualitas solar di Bali kurang baik. Tapi pengendara diesel sulit menemukan stasiun pengisian bahan bakar umum yang menjual bahan bakar diesel, seperti Bio Solar, Perta Dex, dan Dexlite.
Dedi menuturkan hal ini bisa diatasi dengan membersihkan saluran minyak mobil di bak mesin depan. Upaya ini bisa saja dilakukan sendiri oleh sopir. Namun bagi yang belum berpengalaman, lebih baik membawa ke rest area terdekat.
Toyota Auto 2000 menempatkan bengkel di setiap rest area di jalur mudik. Perbaikan dan perawatan mesin tidak dipungut biaya.
BISNIS.COM