BMW (BMW Blog)
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen otomotif asal Jerman BMW akan mempertahankan anggaran untuk riset dan pengembangan di level yang tinggi hingga 2019. Kebijakan ini diimbangi dengan mengefisienkan kinerja manufaktur untuk mengimbangi investasi yang lebih tinggi.
"Tiga tahun ke depan pengeluaran riset dan pengembangan antara 5,5 persen hingga 6 persen," kata Nicolas Peter, Financial Officer BMW.
Simak: BMW Siapkan 5 Model Baru di GIIAS 2017, Ini Bocorannya
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 28 Juni 2017, BMW tengah mengembangkan mobil listrik, otonom, dan terintegrasi di samping mengembangkan kendaraan dengan mesin pembakaran yang lebih baik untuk lolos dalam uji emisi yang lebih ketat.
Dalam beberapa tahun terakhir, BMW telah menginvestasikan sekitar 5 persen dari pendapatannya untuk riset dan pengembangan atau sekitar 5 miliar euro pada 2016. Nilai tersebut berpotensi terus naik seiring dengan komitmen pengembangan BMW.
Sebelumnya, BMW Group Indonesia menyatakan dalam waktu dekat bakal meluncurkan kendaraan sedan terbarunya Seri 5 yang dirakit secara lokal. Sama seperti sedan Seri 7, meski diproduksi secara lokal, versi CBU (Completely Build Up) masih tetap ada.
Baca: BMW Seri 7 Rakitan Lokal Lebih Murah, Ini Harganya
"Kendaraan ini totally All New, meski kami langsung meluncurkan secara CKD (Completely Knocked Down) tapi untuk versi CBU masih bisa dipesan sama seperti Seri 7 lah," kata Jodie O'tania, Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, di Pelataran Ramayana, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa 13 Juni 2017.
Untuk versi CBU, menurut Jodie, pihaknya memberikan kesempatan kepada konsumen yang memang menginginkan BMW individual, warna khusus, spek beda jadi itu tetap terbuka.
Kabarnya mobil ini bakal diluncurkan sebelum ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2017, Agustus mendatang.
GRANDY AJI