Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x2 Ultimate rakitan pabrik baru Mitsubishi di Karawang, Jawa Barat. Mobil ini diluncurkan di IIMS, Kamis, 27 April 2017. Tempo/Wawan Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro, mengatakan tak melulu mobil yang dibuat di dalam negeri harganya akan turun drastis. Ada hitungan bisnis tersendiri soal pembentuk harga tersebut.
“Mobil dirakit di dalam negeri juga tergantung kandungan lokalnya, kalau merakit saja secara cost sebetulnya tidak signifikan (turunnya) kecuali kandungan lokalnya besar,” kata Irwan Kuncoro dalam kunjungan ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 7 Juli 2017.
Irwan menuturkan untuk bisa menambah kandungan lokal dalam sebuah produk kendaraan dibutuhkan volume pasar yang besar. Ia mencontohkan segmen kendaraan small MPV dan medium SUV produksi Mitsubishi.
Baca: Test Drive Mitsubishi Mirage: Naik-naik ke Puncak Kalibiru
Misalnya produk small MPV Mitsubishi yang akan diluncurkan untuk pertama kali di dunia (world premiere) saat perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) akan memiliki kandungan lokal sebesar 65 persen, sedangkan produk seperti Pajero Sport kandungan lokalnya sebesar 25 persen. “Karena volumenya besar akan ter-cover (cost-nya).”
Meski begitu, Irwan melihat ada banyak keuntungan kendaraan diproduksi di dalam negeri. Ia melihat dari sisi suplai ada fleksibilitas jika ingin menambah produksi ketika ada lonjakan permintaan. “Kalau impor kan tidak cepat kalau mau nambah suplay, pengaturannya juga dalam negeri,” ujarnya.
Simak: Info Small MPV Viral, Mitsubishi Minta Masyarakat Bersabar
Besok, Selasa, 11 Juli 2017, Mitsubishi akan meluncurkan Pajero Sport yang diproduksi di pabrik Mitsubishi di Karawang. Pabrik Mitsubishi terbesar ketiga di dunia setelah Jepang dan Thailand ini juga akan digunakan untuk memproduksi small MPV XM Concept serta Mitsubishi L300.
DIKO OKTARA