Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil di pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, 26 Januari 2016. Untuk The All New Fortuner sendiri, kandungan produk komponen lokalnya mencapai 75% dan Innova diproduksi dengan 80 persen komponen lokal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah melakukan ekspor kendaraan utuh sebanyak 1,1 juta unit dalam 30 tahun terakhir. Toyota Indonesia juga mencatat ekspor dalam bentuk kendaraan terurai sebanyak 833.500 unit, 1,47 juta mesin utuh serta lebih dari 648 juta potong komponen dengan total nilai mencapai US$ 19 miliar (sekitar Rp 250 triliun).
Presiden Direktur TMMIN Waring Andang Tjahjono mengatakan ekspor perdana Toyota Indonesia dimulai dengan Toyota Kijang pada (Kijang Super) ke Brunei Darussalam dan beberapa negara di Asia-Pasifik, 30 tahun silam. "Setelah ekspor perdana pada 1987, setahun berikutnya Toyota Indonesia mengirimkan mesin 5K ke Jepang," kata Warih di Jakarta, Jumat malam, 18 Juli 2017.
Baca: Toyota Indonesia Ekspor Toyota Sienta Euro 6 ke Singapura
Menurut Warih, mesin 5K tersebut diproduksi di Pabrik Sunter 1. Ekspor mesin berlanjut pada 1996 ke Taiwan dan Filipian dengan tipe mesin 7K. Tren ekspor Toyota Indonesia semakin meningkat pada 2004. Di tahun ini, Toyota Kijang yang naik kelas melalui Innova diekspor ke Thailand. Di tahun yang sama, mobil sejuta umat Toyota Avanza juga diekspor ke negeri Gajah Putih.
Pada tahun 2005, Toyota Indonesia mulai melakukan ekspor Kijang Innova ke negara-negara anggota Gilf Cooperation Council (GCC). Ekspor selanjutnya adalah mesin (ethanol) ke Argentina (2010), mesin TR ke Kazakhtan (2013), Toyota Agya ke Filipina (2014), Toyota Vios ke GCC (2014), Toyota Avanza ke GCC (2014), Toyota Sienta ke negara-negara Asia, termasuk Sienta berstandar Euro 6 ke Singapura (2016).
Simak: Toyota Incar Empat Pasar Ekspor Baru
Total hingga saat ini Toyota Indonesia telah mengkespor ke lebih dari 80 negara di Kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika, dan Osenia. "Saat ini kami juga masih melakukan studi untuk ekspor ke negara-negara baru, salah satunya Maroko," ujarnya.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Edward Otto Kanter menyampaikan bahwa saat ini Toyota Indonesia memiliki 5 pabrik yang terletak di Sunter, Jakarta Utara (Sunter 1 dan Sunter 2) dan di Karawang, Jawa Barat (Karawang 1, Karawang 2, dan Karawang 3). "Pabrik-pabrik tersebut memiliki teknologi modern yang tidak kalah dengan pabrik-pabrik Toyota di Jepang," katanya.
Pabrik Kawarang 1, lanjut Edward, digunakan untuk memproduksi Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner dengan kapasitas produksi mencapai 130 ribu unit per tahun. Sedangkan Pabrik Karawang 2 digunakan untuk memproduksi Toyota Etios, Toyota Vios (termasuk Limo), Toyota Yaris, dan Toyota Sienta dengan kapasitas produksi sebanyak 120 ribu unit per tahun. Pabrik Karawang 3 digunakan untuk memproduksi mesin bensin dan ethanol tipe NR. Kapasitas produksinya mencapai 216 ribu unit per tahun.
Sementara itu, Pabrik Sunter 1 dimanfaatkan untuk memproduksi mesin bensin dan ethanol tipe TR dan Pabrik Sunter 2 memproduksi stamping parts, dies, iron castings. "Kapasitas produksi di Pabrik Sunter mencapai 190 ribu unit (mesin) dan 12 ribu ton (iron castings)," katanya.
WAWAN PRIYANTO