Seorang model berpose di samping mobil yang dipajang di stan JAC saat berlangsungnya pameran automotif Shanghai Auto Show 2017 di Shanghai, Cina, 19 April 2017. AP Photo
TEMPO.CO, Jakarta -Ekspor mobil dan truk Cina pada Juni 2017 meningkat 19 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi 81 ribu. Pasar terbesar otomotif Cina masih negara-negara berkembang.
Menurut Asosiasi Industri Otomotif Cina (CAAM), dari jumlah tersebut, peningkatan terbesar adalah kendaran penumpang sebesar 26 persen menjadi 54 ribu unit. Sementara itu ekspor kendaraan komersial naik 7,2 persen mendekati hampir 27 ribu unit.
Seperti dikutip dari Automotive News China, Selasa 2 Agustus 2017, ekspor mobil melonjak 26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi sekitar 396 ribu unit. Terdiri dari kendaraan penumpang sebanyak 273 ribu dan kendaraan komersial 123 ribu unit.
Baca: Pabrikan Global Protes Cina Soal Kewajiban Mobil Listrik
Hampir sebagian besar merek lokal mencatat peningkatan ekspor yang signifikan. Chery Automobile Co, eksportir kendaraan penumpang terbesar di Cina mencatat lonjakan pengiriman sebesar 57 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi 10.017 unit. Sepanjang 6 bulan pertama, ekspor melonjak 62 persen mendekati 54 ribu unit.
Volvo mulai mengekspor sedan S60 yang diproduksi di Cina ke Amerika pada 2015. Tahun ini Volvo mengekspor sedan S90 ke Amerika dan Eropa. Pabrikan mobil Swedia itu kini berada di bawah kendali Zhejiang Geely Holding Group Co setelah membeli saham pabrikan mobil mewah ini dengan nilai USD 1,8 miliar pada 2010 silam.
Ekspor mobil semakin meningkat setelah kedua pabrikan global, General Motors dan Volvo Car Corp mempeluas ekspor dari pabrik mereka di Cina. Pada awal 2016, General Motors mengekspor crossover Buick Envision yang diproduksi di Cina ke Amerika Serikat, negara asal GM dan mengirim 1.701 sedan kompak Chevrolet Cavalier ke Meksiko pada Juli tahun lalu.
SETIAWAN ADIWIJAYA