REUTERS/Tyrone Siu
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengelompokkan tiga jenis mobil listrik sesuai dengan jenis dan tingkat emisinya.
Situs www.esdm.go.id mencantumkan bahwa tingkat efisiensi kendaraan terlihat dari emisi CO2 yang dihasilkan. Tingkat efisiensi dari ketiga jenis mobil listrik ditunjukkan oleh perbandingan berikut:
1. Kendaraan HybridMenggunakan mesin konvensional yang tidak memiliki plug in charging dan masih menggunakan bahan bakar petrol pada umumnya. Kendaraan hybrid turut menghasilkan listrik melalui passive charging pada mesin konvensional. Emisi karbon CO2 yang dihasilkan berkisar antara 70-80 gram/km.
Baca: Negara-negara Ini Beri Insentif Khusus untuk Mobil Listrik
2. Kendaraan Plug in hybridMerupakan kombinasi antara mesin konvensional dengan small electric motor dan small high voltage battery. Artinya, kendaraan ini masih bisa menggunakan bahan bakar petrol, namun juga menggunakan bisa menggunakan baterai elektrik. Emisi karbon CO2 yang dihasilkan berkisar antara 45-50 gram/km.
3. Electric VehicleKendaraan ini sudah menggunakan aliran listrik 100 persen dengan menggunakan baterai elektrik yang perlu diisi ulang. Emisi karbon CO2 yang dihasilkan berkisar 0-5 gram/km.
Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ida Finahari, menyampaikan soal kemungkinan Electric Vehicle (EV) seperti mobil listrik dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengelolaan energi berkelanjutan. "EV sendiri merupakan kendaraan yang menggunakan aliran listrik 100 persen dengan menggunakan baterai elektrik yang perlu diisi ulang," katanya.