Mekanik sedang menyiapkan motor matic Benelli untuk memecahkan rekor kecepatan. Sumber: Motorcycle.com
TEMPO.CO, Milan - Pirelli, produsen ban asal Italia, bekerja sama dengan Moto Club Benelli dan perusahaan racing kit, Malossi untuk memecahkan rekor kecepatan tertinggi pada motor matic berkapasitas 50 cc, 85 cc dan 100 cc. Mesin matic yang digunakan berjenis 2 langkah dan berkonfigurasi RC-1.
Pembalap, Fabio Fazi mampu mencatatkan kecepatan tertinggi 114,823 km/jam atau sekitar 71,347 mph dengan jarak yang ditempuh sepanjang 1 kilometer dalam perhelatan Bologna to Bonneville. Rekor tersebut diraih dari 2 kali percobaan pada Ahad 27 Agustus 2017.
Baca: Harley Davidson Akan Menghentikan Produksi V-Rod pada 2018
"Saya pernah ke Bonneville hanya sebagai penonton, tapi sebagai peserta anda belajar bagaimana mengetahui kesulitan," kata Fabio Fazi. "Saya sangat senang bisa meraih rekor dalam kategori 50cc. Skuter tampil hebat dan sekarang, setelah kemenangan, kami hanya berharap bisa kembali dengan mesin yang sama untuk mengalahkan rekor kami sendiri. "
Rekor lainnya diraih oleh mantan pembalap dunia Superbike dan sekarang menjadi komentator MotoGP di televisi Sky Italia, Mauro Sanchini. Usai menjadi komentator pada Grand Prix Inggris di Silverstone, Sanchini langsung menaiki motor matic berkapasitas 85 cc dan 100cc. Sanchini, yang memulai skuter balap karirnya untuk Malossi pada 1990-an, mampu membuat empat rekor dunia dengan kecepatan 133,002 km / jam (82,643 mph) sepanjang 1 kilometer dan 82,436 mph (132,668 km/jam) sepanjang 1 mil untuk 85cc dan 142.088 km/jam (88.289 mph) dan 88.181 mph (141.914 km/jam) masing-masing untuk kapasitas 100cc.
Baca: Bajaj Kembangkan Kendaraan Roda Tiga Bertenaga Listrik
"Saya senang dengan hasil bagus yang telah kami capai," kata Mauro Sanchini pada akhir hari pemecahan rekor. "Ini menjadi pengalaman hebat. Berkat Pirelli, Malossi dan Benelli dan semua tim yang berusaha melakukan semua perubahan yang diperlukan untuk membuat hal baru."
Direktur Departemen Pengujian Pirelli, Salvo Pennisi, mengatakan pemecahan rekor bukan hal yang baru. "Sejak tahun 2000, kami telah meraih 21 rekor dunia," katanya.
MOTORCYCLE | EKO ARI