Salah satu prototipe mobil pedesaan yang dipamerkan pada acara peluncuran Kebijakan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) IKM di Desa Tumang, Boyolali, 30 Januari 2017. Kemenperin
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyakini mobil pedesaan akan populer. Alasannya harga yang dipatok nantinya kompetitif karena melibatkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memasok komponen.
"Dengan demikian Tingkat Komponen Dalam Negeri pada kendaraan tersebut memang akan tinggi, tapi secara bertahap," kata Airlangga dalam Workshop Penyusunan Kebijakan Kendaraan Pedesaan, Kamis 31 Agustus 2017.
Mobil pedesaan diciptakan untuk mengangkut hasil kebun seperti kelapa sawit atau yang lainnya dengan aman dan nyaman. "Modelnya sedang disempurnakan dan disiapkan untuk di launching," kata Airlangga.
Baca: Mobil Pedesaan Diproduksi di Bengkel Karoseri Lokal
Selain itu, Airlangga menyebut mobil perdesaan yang tengah dikembangkan Kementerian Perindustrian telah melalui sejumlah pengujian, di antaranya uji keselamatan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor, Kementerian Perhubungan.
"Adapula pengujian emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi, BPPT," kata Airlangga.
Saat ini, banyak warga di pedesaan kerap mengubah atau memodifikasi kendaraan pribadinya menjadi angkutan pedesaan untuk mengangkut hasil kebun, tanpa melalui proses uji keamanan dan keselamatan.
Baca: Prototipe Mobil Pedesaan Ditargetkan Rampung Agustus 2017
Padahal, menurut Airlangga, kendaraan yang digunakan atau dioperasikan harus melewati sejumlah tes untuk menjamin kelayakan dan keamanannya. Pada mobil pedesaan, kata dia, telah mengikuti standar sesuai yang ditentukan Kementerian Perhubungan.
"Kemenperin melalui Institut Otomotif Indonesia (IOI) mengembangkan lebih lanjut kendaraan tersebut, serta mengembangkan prototipe yang mampu produksi serta sesuai dengan kaidah-kaidah manufaktur," ujar Airlangga.
ANTARA