Mobil McLaren F1 2017. (crash.net)
TEMPO.CO, Jakarta - McLaren, tim langganan juara dua di Formula one (F1) merasa kecewa dengan prestasi buruk dari mesin yang disuplai oleh Honda. Kedua pembalapnya Fernando Alonso, mantan juara dunia dan rookie asal Belgia Stoffel Vandoorne miskin podium. Ada indikasi McLaren akan memutuskan hubungan kerja sama dengan Honda dua pekan setelah balapan di Italia, Ahad 3 September 2017.
"Bakat pembalap kami yang bersinar namun mesin tak sesuai harapan untuk mencapai hasil yang positif. Sekali lagi, kami dibiarkan kecewa dan tak puas," kata Direktur Balap McLaren, Eric Boullier, Ahad, 3 September 2017.
McLaren telah melakukan pembicaraan dengan bos Renault dan Honda sepanjang akhir pekan, juga melibatkan Direktur Utama Formula One untuk motorsport Ross Brawn yang juga mantan kepala tim Honda.
Baca: Sambut Musim Balap, McLaren Honda Luncurkan Seri MCL32
Pembicaraan di paddock adalah sebuah kesepakatan, kemungkinan akan ada kepastian dalam dua minggu ke depan sebelum Grand Prix Singapura. Isinya: agar Honda beralih ke Toro Rosso milik Red Bull dan Renault untuk menggantikan mereka di McLaren.
McLaren, yang belum memenangi balapan sejak 2012, akan mendapatkan mesin yang telah beberapa kali menang musim ini di tangan Red Bull. Apalagi Renault juga pernah mengantarkan Alonso menjadi juara dunia dua kali 2005 dan 2006.
"Kami tidak mampu untuk tidak berada di podium," kata Bos McLaren Zak Brown kepada wartawan di Monza.
Baca: Ron Denis Akhiri Hubungan dengan McLaren
Ketika ditanya apakah isi keputusan itu akan diumumkan dalam dua pekan ke depan, Boullier tidak bisa memastikan. "Situasinya rumit karena Anda menginginkan yang terbaik untuk F1 juga, bukan hanya untuk McLaren," katanya, "Apapun yang akan terjadi, ini adalah pekerjaan kooperatif yang bagus dengan semua pihak."
Kepala Tim Red Bull Christian Horner mengatakan bahwa tidak ada konsekuensinya bagi timnya, jika mesin Toro Rosso rebut oleh McLaren. "Itu adalah proses antara McLaren-Honda," katanya.
REUTERS | EKO