Motor Yamaha Aerox, hasil modifikasi dari Fat Motorsport, Fat Motorsport, di Jalan Pahlawan Revolusi Pahlawan Revolusi No.62, RT.5/RW.4, Pd. Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa 5 September 2017. TEMPO/GRANDY AJI
TEMPO.CO, Jakarta - Yamaha Aerox 155 kini sedang menjadi primadona, tentunya jadi tantangan bagi modifikator Wiryawan, pemilik FAT Motorsport.
“Waktu pertama kali lihat Aerox 155 langsung kebayang apa saja yang bakal diubah. Sekalian buat jualan lah intinya," kata Wiryawan, pemilik Fat Motorsport, saat ditempui Tempo di tokonya, di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta, Selasa 5 September 2017.
Menurutnya, hal pertama yang dilakukan olehnya adalah mengubah suspensi belakangnya. "Sockbreaker belakangnya itu enggak banget. Saat lihat di Thailand ada yang ubah jadi monoshock akhirnya terinspirasi juga untuk bikin,” kata Wiryawan.
Baca: Yamaha Merajai Ekspor Sepeda Motor Indonesia, Honda Kedua
“Tapi dengan konstruksi yang berbeda. Saya ikutin monoshock Yamaha SMAX, kebetulan titik tumpu sasisnya sama, ada di samping kanan,” ia merinci.
Proyek monoshock yang memakan waktu 1 minggu ini akhirnya rampung dengan menggunakan suspensi NUI untuk Satria F150 dan terbukti bantingannya lebih enak dari suspensi bawaan Aerox.
Dudukan monoshock ini dibuat pakai plat tebal 8 milimeter yang dipasang rangkap di balik swing arm sebelah kanan. Plat ini juga jadi dudukan kaliper cakram belakang.
Suspensi depan juga makin kece berkat suspensi Fast Bike tipe upside down ala moge yang diperuntukan NMAX. “Pasangnya harus ganti segitiga pakai NMAX karena beda diameter as-nya,” ujar Wiryawan.
Sedang untuk pengereman, yang depan mengandalkan kaliper KTC 4 piston dengan cakram CEN 260 mm lengkap dengan master rem Racing Boy.
Baca: Penjualan Lesu, Yamaha Alihkan Volume Produksi Motor
Untuk belakang, karena alasan kurang pakem, akhirnya pasang cakram dengan kaliper KTC 2 piston. Bagian performa ikut disentuh, “Mesin pakai blok mesin Athena kapasitas naik jadi 183 cc, selanjutnya porting and polish saja,” ujarnya.
Jika melihat silencer knalpotnya memang terlihat sedikit aneh, ini merek Ixil asal Spanyol, “Knalpot ini dapet dari teman, aslinya buat Kawasaki Ninja 250,” ujarnya.
Sebagai finishing beberapa part Yamaha Aerox 155 dilapis carbon dan water printing serta serta bodi dilabur dengan biru doff, “Ini warna kesukaan anak gue,” tutupnya sambil menunggu order modifikasi Yamaha Aerox 155.
GRANDY AJI