Pengunjung memadati arena pameran Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhebition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, 10 Agustus 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Agen pemegang merek kendaraan bermotor di menyambut baik wacara pengurangan pajak sedan. Mereka saat ini menunggu kebijakan pengurangan pajak tersebut diterapkan.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan bahwa wacana penurunan pajak sedan dimaksudkan untuk menstimulasi penjualan sedan di Indonesia. “Tujuannya, industri (sedan) lokal terbentuk,” kata Henry saat dijumpai di Shoowroom Astra 2000 di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Menurut Henry, pasar sedan di Indonesia saat ini cukup sedikit. Besarannya tak lebih dari 2 persen dari total penjualan mobil secara nasional. Sebanyak 40 persen di antaranya merupakan pasar sedan untuk kendaraan taksi. “Kalau dilihat dari wacana yang ada saat ini, penurunan pajak sedan ini untuk meningkatkan penjualan sedan di dalam negeri. Lalu, di masa mendatang juga untuk mendongkrak ekspor,” ujarnya.
Baca: Tidak Mewah Lagi, Pajak Sedan Akan Disamakan MPV dan SUV
Sementara itu, Direktur Marketing dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy menyampaikan pihaknya akan mempelajari lebih lanjut tentang wacana pemerintah untuk menurunkan pajak sedan. “Harus diperhatikan lebih dalam lagi tentang petunjuk teknisnya karena pasti akan membutuhkan penyesuaian (harga),” kata Jonfis kepada Tempo, Rabu, 6 September 2017.
Menurut Jonfis, pemahanan tentang wacana penurunan pajak sedan ini ujung-ujungnya akan ke konsumen, yakni soal harga jual. Meski wacana penurunan pajak sedan ini sudah lama dihembuskan, Jonfis mengaku Honda belum melakukan penghitungan harga jual bila pajak sedan benar-benar diturunkan. “Soal harga ini berhubungan dengan investasi dan unit penjualan. Sekali lagi, ujung-ujungnya kembali ke konsumen, di mana kami memberikan harga terbaik untuk mereka,” ujarnya.
Simak: Kabinet Jokowi Diminta Pangkas Pajak Sedan
Jonfis menambahkan, pasar mobil sedan Honda tahun ini cukup menggembirakan. Sepanjang Januari-Agustus 2017, total Sedan Honda terjual sebanyak 2.659 unit. Dari angka itu, All New Civic Turbo menjadi yang terlahir dengan total penjualan sebanyak 1.136 unit, disusul Civic Hatchback Turbo (720 unit), Honda City (599 unit), Honda Accord (240 unit).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia telah menemui pemerintah untuk membahas rencana pengurangan PPnBM sedan pada akhir Juli lalu. Gaikindo menyodorkan dua skema usulan, yakni pengurangan pajak sebesar 20-40 persen atau pengurangan secara proporsional sebesar 20-25 persen. Saat ini besaran PPnPM yang berlaku untuk produk sedan mencapai 20-125 persen dari harga jual produk.
“Jika pajak berkurang, harga akan lebih murah, penjualan meningkat sehingga produsen akan memproduksi di dalam negeri,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto ketika itu.
Jongkie mengatakan, dengan pengurangan pajak sedan tersebut diperkirakan penjualan sedan yang sepanjang semester I tahun ini baru 4.619 unit, bisa naik sebesar 3 hingga 7 persen.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan produksi sedan di Tanah Air bisa digenjot untuk menyasar pasar ekspor. “Pasar sedan sangat potensial di luar negeri dan dapat mengerek nilai ekspor Indonesia,” ujarnya. Saat ini, kata dia, ekspor kendaraan Tanah Air terus naik, hingga mencapai 30 persen pada kuartal pertama 2017. “Kalau sedan bisa lebih banyak diproduksi, ekspor bisa naik lebih tinggi.”
WAWAN PRIYANTO | PRAGA UTAMA