Kabin Mitsubishi Xpander memiliki desain modern dan sporty. TEMPO/Wawan Priyanto.
TEMPO.CO, Semarang - Mencoba mobil baru memang selalu menyenangkan. Termasuk ketika menjajal Mitsubishi Xpander yang baru diluncurkan di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), 10 Agustus 2017.
Tempo berkesempatan mencobanya di Semarang, 23 Agustus 2017, bertepatan dengan peluncuran kendaraan ini di kota itu. Sayang, kencan dengan Mitsubishi Xpander hanya berlangsung singkat. Mengitari area parkir Paragon Mall yang tak sampai 1 kilometer.
Kesan pertama, mobil ini memiliki kabin yang lapang. Saat melakukan test drive, seluruh bangku (memiliki kapasitas 7 penumpang) diisi penuh. Baris pertama tentu sangat lapang, begitu pula dengan baris kedua. Untuk baris ketiga tak selapang ketika duduk di baris kedua.
Baca: Sehari Diluncurkan di Semarang, 455 Mitsubishi Xpander Terjual
Mitsubishi menysiasatinya dengan mendesain kursi baris kedua mudah digeser ke depan untuk menciptakan ruang lebih lapang bagi mereka yang duduk di kursi belakang. Langit-langit yang tinggi juga memudahkan penumpang untuk masuk ke kabin belakang.
Mitsubishi Xpander merupakan kendaraan keluarga (multi purpose vehicle) ber-DNA kendaraan sport utility vehicle (SUV). Konsep ini diusung para insinyur Mitsubishi setelah melakukan penelitan mendalam tentang karakter jalan dan masyarakat di Indonesia. Hasilnya bisa dilihat dari Xpander yang memiliki ground clearance tinggi, 205 milimeter. Mitsubishi juga mengadopsi suspensi Macpherson Strut Coil Spring (depan) dan Torsion Beam (belakang).
Simak: 13 Hari, Pemesanan Mitsubishi Xpander Tembus 9.500 Unit
Chief Product Specialist Product Strategy Division MMC Takaaki Kishii mengatakan bahwa Xpander mengadopsi sistem suspensi Mitsubishi Lancer Evolution X. “Agar mobil stabil saat bermanuver,” kata Kishii saat pengenalan Xpander pada 24 Juli 2017.
Di aera parkir Paragon Mall Semarang kebetulan terdapat beberapa speed bump yang cukup tinggi, lumayan untuk menguji bagaimana suspensi Xpander. Hasilnya, suspensi bagian depan terasa sedikit lebih keras.
Sedangkan suspensi bagian belakang cukup lebih lembut. Kerasnya suspensi bagian depan ini merupakan salah satu ciri khas kendaraan SUV yang memang dibenamkan pada Xpander. Kerasnya suspensi ini justru menguntungkan karena membuat mobil tidak mudah limbung.
Hal lain yang dirasakan Tempo saat menguji mobil ini adalah lingkar kemudi yang terasa sangat ringan. Namun, lingkar kemudi ini akan terasa lebih berat saat mobil mulai melaju kencang. Tujuannya, agar mobil tetap stabil dan tidak mudah berpindah jalur saat dipacu pada kecepatan tinggi. Nilai lebih yang patut diacungi jempol pada mobil ini adalah tingkat kebisingan kabin yang sangat minim.
Mitsubishi Xpander dibekali mesin 1.5L MiVEC, DOHC 16-valve dengan tenaga maksimum 77KW pada 6.000 rpm dan torsi 141Nm pada 4.000 rpm. Sayang sekali, dikarenakan jalur pendek dan sempit, Tempo tidak melakukan pengujian lebih dalam soal performa mesin.
WAWAN PRIYANTO