Rambu larangan sepeda motor di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Gunadi Sindhuwinata mengatakan penjualan motor tidak akan terpengaruh oleh rencana perluasan pembatasan sepeda motor di Jakarta.
“Menurut saya tidak akan ada dampak. Kalaupun ada tidak akan besar,” kata dia saat dihubungi lewat telepon, Kamis, 7 September 2017.
Gunadi mengatakan pangsa pasar sepeda motor di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sudah menurun. Dia mengatakan kebutuhan sepeda motor Jabodetabek sudah terpenuhi. Sehingga, kata dia, motor yang terjual hanyalah penggantian untuk sepeda motor yang lama ke yang baru saja.
Baca: Menteri Perhubungan Setujui Pembatasan Sepeda Motor
“Persentasi penjualan motor di Jabodetabek hanya 14 persen saja. Harusnya penjualan tidak akan terpengaruh banyak,” kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah DKI melalui Dinas Perhubungan sebelumnya memutuskan akan memperluas pembatasan kendaraan roda dua di Bundaran Hotel Indonesia hingga Bundaran Senayan.
Sosialisasi kebijakan tersebut sudah dilakukan pada Senin, 21 Agustus 2017, dan akan berakhir pada 11 September 2017. Uji coba pelaksanaan pembatasan sepeda motor akan dilakukan pada 12 September-11 Oktober 2017. Pemberlakuannya akan diterapkan pada 12 Oktober 2017.
Simak: Djarot Tunda Pembatasan Sepeda Motor karena Kajian Belum Matang
Namun demikian, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Dishub menunda uji coba pembatasan sepeda motor. "Saya perintahkan tunda sementara, spanduk-spanduk itu tolong dilepas karena ada beberapa opsi yang harus disampaikan, tidak harus satu atau dua opsi," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 7 September 2017.
Djarot berpesan jangan sampai kebijakan tersebut diterapkan tergesa-gesa, apalagi jika nanti di tengah jalan diubah karena kajiannya tidak matang.
Dia meminta pembatasan sepeda motor betul-betul dikaji. Karena itu, uji coba yang seharusnya dilakukan pada 12 September mendatang harus ditunda.
Djarot menuturkan, saat ini, pihaknya tengah mengebut pembangunan infrastruktur hingga akhir 2017, khususnya underpass dan flyover. Setelah itu, Dishub diminta mengkaji dan mengevaluasi apakah perlu ada perluasan pembatasan motor dan mobil.
ROSSENO AJI NUGROHO | LARISSA HUDA