Truk Tata Prima LX 2528.K yang akan mengisi sektor pertambangan saat menjali sesi uji coba di Sentul, Jawa Barat, Kamis, 14 September 2017. Truk ini didatangkan oleh Tata Motors dari India. TEMPO/Wawan Priyanto.
TEMPO.CO, Sentul -Manager Pemasaran Kendaraan Komersial PT Tata Motors Distribution Indonesia Wilda Bachtiar optimistis penjualan truk berat (heavy duty truck) akan membaik. Hal ini dipicu oleh bergairahnya sektor pertambangan, terutama batu bara.
“Gencarnya pembangunan infrastruktur juga berdampak positif bagi penjualan kendaraan komersial secara keseluruhan,” kata Wilda di sela-sela test drive truk Tata Prima LX 2528.K di Offroad Land, Desa Pelangi, Sentul, Jawa Barat, Kamis, 14 September 2017.
Baca: Tata Motors Kenalkan Tata Prima LX 2528.K
Menurut Wilda, permintaan dump truck memang belum sepenuhnya pulih seperti pada masa jayanya di tahun 2012 yang mencapai 15 ribu unit setahun. Kini angka itu masih jauh meski terjadi kenaikan yang cukup signifikan, meski masih sekitar 4.000-5.000 unit. “Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, kenaikan penjualan dump truck mencapai 161 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya.
Tata Prima LX 2528.K diluncurkan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 10 Agustus lalu. Hingga saat ini, penjualan truk yang didatangkan langsung dari India itu sudah mencapai 60 unit. Dari pemesanan itu,60 persen datang dari wilayah Sumatera. “Kalau melihat angka penjualan saat ini, kami optimistis bisa mencapai 100 unit hingga akhir tahun (tahun fiskal),” tuturnya.
Simak: Menjajal Truk Tata Prima LX 2528.K, Pemain Baru di Pertambangan
Di sektor infrastruktur, Wilda mengakui truk-truk merek Jepang masih mendonimasi penjualan. Sebut saja merek Hino, Mitsubishi, hingga Isuzu. Belum lagi merek-merek Eropa seperti Volvo dan Mercedes-Benz. “Tapi kami yakin, truk Tata Motors mampu masuk ke dalam persaingan di segmen kenderaan komersial,” katanya.
Tata Prima LX 2528.K dibekali mesin berkapasitas 6.700 cc yang mampu menghasilkan tenaga hingga 280 HP pada 2.500 rpm dan torsi puncak 975 Nm pada 1.500 rpm. Tenaga dan torsi melimpah ini disalurkan ke roda penggerak melalui transmisi sembilan speed dan dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 87 kilometer per jam.
Meski berbodi besar, mengemudikan truk ini terbilang mudah. Hal ini disebabkan radius putar Tata Prima LX 2585.K cukup pendek, membuat truk bongsor ini mudah menaklukkan tikungan tajam.
Customer Care Head Tata Motors Distribution Indonesia (TDMI) Varun Satija mengatakan bahwa truk Tata Prima LX 2528.K didesain untuk sektor pertambangan maupun proyek-proyek infrastruktur. "Memiliki daya angkut yang banyak dan tentunya bertenaga besar," kata Satija di sela-sela sesi test drive.
Satija menjelaskan, Tata Prima LX 2528.K memiliki gross vehicle weight hingga 25 ton dan menggunakan mesin diesel Cummins berstandar emisi Euro III. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 280 HP pada 2.500 rpm dan torsi puncak 975 Nm pada 1.500 rpm.
Truk ini menggunakan Bogie Suspension 12 lembar (belakang) dan parabolic di suspensi depan. Posisi U-Bolt pada suspensi belakang ini juga diklaim memudahkan teknisi untuk melakukan perbaikan ketika truk mengalami masalah pada roda belakang. "Umumnya u-bolt pada truk sekelas Tata Prima LX 2528.K terletak di bagian bawah dan agak sedikit menyulitkan ketika melakukan perbaikan pada roda belakang," ujarnya.
Satija mengklaim, Tata Prima LX 2528.K mampu mengangkut batu bara seberat 37 ton sekali jalan.
WAWAN PRIYANTO